SEMARAPURA – Lurah Semarapura Kangin, Wayan Sudarma kemarin memerintahkan warganya yang tinggal di bantaran Tukad Unda mengungsi.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Salah satunya kemungkinan terjadinya banjir lahar seperti yang terjadi beberapa hari terakhir.
Dia mengungkapkan, sebenarnya volume air Sungai Unda hampir sama seperti ketika saat hujan atau dua kali lipat saat tidak turun hujan.
Namun karena terjadi pendangkalan akibat air Sungai Unda membawa material berupa lumpur, pasir dan bebatuan sehingga seakan-akan arus air Sungai Unda mengalir sangat deras.
“Karena terjadi pendangkalan makanya terlihat sangat deras. Padahal itu seperti waktu hujan biasanya. Kalau dulu sekali, pernah setinggi jembatan lama. Kalau saat ini tidak seperti itu,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Perbekel Desa Paksebali, Putu Ariadi. Menurutnya volume air Sungai Unda saat ini sama seperti saat musim hujan biasanya, bahkan pernah lebih besar dari pada saat ini.
“Volume air ini sebenarnya masih dalam level aman. Tapi memang banjir ini membawa batu besar, dan pohon-pohon kayu besar,” katanya.
Begitupun yang diungkapkan Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada. Menurutnya volume air lebih tinggi dari pada saat ini sebenarnya dahulu ditanggapi biasa oleh warga setempat.
Hanya saja akibat kabar mengenai Gunung Agung akhir-akhir ini, warga pun merasa sedikit khawatir melihat volume air seperti saat ini.