DENPASAR – Muji, 37, buruh bangunan asal Jajag, Banyuwangi, Jawa Timur mengalami kecelakaan kerja di salah satu ruko di daerah Monang Maning, Denpasar, kemarin.
Muji terjatuh dari lantai 3 bangunan dengan ketinggian sekitar 12 meter. Peristiwa nahas tersebut terjadi ketika Muji dan salah satu rekannya sedang memasang plafon.
Kejadian tersebut mengakibatkan Muji mengalami luka cukup serius di otak kepala bagian belakang dengan kondisi kritis dan koma saat dirawat di IGD RS Sanglah.
Menurut keterangan salah satu keluarga korban, Fadhilah, 39 peristiwa itu terjadi di tempat kerjanya yakni di daerah Monang Maning, Denpasar, sekitar pukul 13.00.
Kala itu Muji dan temannya sedang memasang plafon bangunan ruko di lantai 3. Sebelum kejadian, Muji sudah diperingatkan untuk berhati-hati oleh rekan kerja lainnya yang berada di bawah.
Hal itu lantaran kayu yang digunakan sebagai tempat bertumpu dalam kondisi lapuk. Malah Muji tidak menghiraukan peringatan dari rekan kerjanya.
Sementara Muji tetap memaksa bertumpu di pada kayu yang kondisi lapuk. Petaka nahas pun terjadi. Muji dan rekannya terjatuh dari lantai tiga.
Beruntung rekan kerjanya tersangkut di salah satu bagian bangunan. Sehingga tidak sampai jatuh ke lantai dasar.
Sedangkan, Muji terjatuh dari lantai 3 ke lantai dasar bangunan. Akibatnya Muji mengalami patah tulang leher, pendarahan cukup parah di bagian kepala belakang.
Dalam kondisi tidak sadarkan diri, Muji langsung dievakuasi ke RS Sanglah. “Saya dapat kabar kalau Muji terjatuh dari bangunan dari rekan kerjanya,” ungkap Fadhilah di ruang IGD Sanglah kemarin.
Dituturkan Fadhilah sejak tiba di IGD RS Sanglah, Muji masih dalam keadaan tidak sadarkan diri dan koma.
Luka robek pada bagian kepalanya diketahui cukup dalam. Dengan 10 sepuluh jahitan luar dan 5 jahitan dalam di kepala.
Sedangkan luka lebam dan memar tampak pada lengan sebelah kanan korban dan kedua pelipis mata. Muji juga mengalami patah tulang leher.
Selain itu, telinga sebelah kanannya tampak masih mengeluarkan banyak darah. “Kondisi Muji sungguh memprihatinkan terlihat dari berbagai macam alat medis yang menempel di dadanya.
Muji juga tampak menggunakan alat penyangga leher dan alat bantu pernapasan,” ungkap Fadhilah dengan nada sedih.
Muji juga telah dilakukan rontgen dan CT scan, hanya saja hasilnya belum keluar. Tim dokter RS Sanglah mengatakan kondisi Muji buruk perlu perawatan intensif.
“Mengenai operasi dokter juga belum bisa pastikan. Karena kondisi Muji yang kritis dan tidak sadarkan diri. Mudah-mudahan ada jalan buat Muji untuk sembuh,” ucap Fadhilah.