33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:38 PM WIB

Berada di Bawah Teluk Benoa, Proyek Underpass Terancam Banjir Rob

DENPASAR – Komisi III DPRD Bali melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek jalan bawah tanah atau underpass di simpang Tugu Ngurah Rai, Tuban dan Simpang Jimbaran, Kuta Selatan.

Sidak dipimpin Ketua Komisi III, I Nengah Tamba itu mewanti-wanti agar proyek senilai Rp 169 miliar itu terbebas dari ancaman banjir rob atau luapan air laut.

Pasalnya, jalan underpass berada di bawah permukaan air laut Teluk Benoa. “Proyek ini agar direncanakan secara matang.

Terutama mengenai keamanan terowongan, andai terjadi banjir rob jangan sampai nantinya terowongan tergenang air,” ujar Tamba di hadapan pejabat pembuat komitmen (PPK) I Nyoman Yasmara, kemarin.

Kekhawatiran banjir rob di seputaran Tugu Ngurah Rai ini tentu bukan tanpa alasan. Sebab, selama ini di kawasan tersebut rawan banjir jika terjadi hujan lebat.

Bahkan, ketinggian air bisa mencapai lutut orang dewasa di Jalan Bypass Ngurah Rai Tuban – Nusa Dua.

PPK Underpass Tugu Ngurah Rai I Nyoman Yasmara menjelaskan, progress pengerjaan proyek underpass sudah mencapai 9,6 persen.

Pengerjaan proyek ditarget 390 hari kalender. “Target bulan Oktober 2018 proyek sudah rampung semuanya,” beber Yasmara.

Pria asal Ubud, Gianyar itu mengaku pengerjaan saat ini belum ada kendala yang sulit. Pun dengan ketersediaan  material proyek belum ada hambatan.

Sedikit gangguan yaitu musim penghujan membuat lokasi menjadi sedikit tergenang air. Namun hal itu menurut Yasmara tidak menjadi penghambat.

“Dari desain underpass Tugu Ngurah Rai terowongannya lebih panjang dari underpass Simpang Dewa Ruci. Panjang terowongan keseluruhan mencapai 130 meter,” jelasnya. 

DENPASAR – Komisi III DPRD Bali melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek jalan bawah tanah atau underpass di simpang Tugu Ngurah Rai, Tuban dan Simpang Jimbaran, Kuta Selatan.

Sidak dipimpin Ketua Komisi III, I Nengah Tamba itu mewanti-wanti agar proyek senilai Rp 169 miliar itu terbebas dari ancaman banjir rob atau luapan air laut.

Pasalnya, jalan underpass berada di bawah permukaan air laut Teluk Benoa. “Proyek ini agar direncanakan secara matang.

Terutama mengenai keamanan terowongan, andai terjadi banjir rob jangan sampai nantinya terowongan tergenang air,” ujar Tamba di hadapan pejabat pembuat komitmen (PPK) I Nyoman Yasmara, kemarin.

Kekhawatiran banjir rob di seputaran Tugu Ngurah Rai ini tentu bukan tanpa alasan. Sebab, selama ini di kawasan tersebut rawan banjir jika terjadi hujan lebat.

Bahkan, ketinggian air bisa mencapai lutut orang dewasa di Jalan Bypass Ngurah Rai Tuban – Nusa Dua.

PPK Underpass Tugu Ngurah Rai I Nyoman Yasmara menjelaskan, progress pengerjaan proyek underpass sudah mencapai 9,6 persen.

Pengerjaan proyek ditarget 390 hari kalender. “Target bulan Oktober 2018 proyek sudah rampung semuanya,” beber Yasmara.

Pria asal Ubud, Gianyar itu mengaku pengerjaan saat ini belum ada kendala yang sulit. Pun dengan ketersediaan  material proyek belum ada hambatan.

Sedikit gangguan yaitu musim penghujan membuat lokasi menjadi sedikit tergenang air. Namun hal itu menurut Yasmara tidak menjadi penghambat.

“Dari desain underpass Tugu Ngurah Rai terowongannya lebih panjang dari underpass Simpang Dewa Ruci. Panjang terowongan keseluruhan mencapai 130 meter,” jelasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/