31.8 C
Jakarta
14 April 2025, 14:22 PM WIB

Mati Terjaring Nelayan, Lumba-lumba Itu Diawetkan untuk Penelitian

SINGARAJA โ€“ Warga yang berada di sekitar Pantai Penimbangan, Singaraja, Sabtu siang (9/12) kemarin, digegerkan dengan penemuan seekor lumba-lumba yang hanyut dalam keadaan sudah mati.

Hal ini pun pertama kalinya terjadi di Pantai Penimbangan. Diduga, hewan mamalia tersebut mati karena ulah manusia yang melakukan aktivitas menjaring ikan. 

โ€œSaat ditemukan memang sudah dalam keadaan mati. Jarak penemuannya sekitar 100 meter dari bibir pantai,โ€ ungkap seorang penyelam, Gede Wiadnyana.

Diketahui lumba-lumba tersebut berjenis kelamin betina dengan umur 2 sampai 3 tahun dan bertanya kurang lebih 7 kilogram.

 Peneliti dari jurusan Perikanan dan Kelautan Undiksha, Gede Iwan Setyawan mengatakan, lumba-lumba berjenis bottlenose dolphin (Tursiops truncates) memang hidup di perairan Buleleng.

 โ€œKami lakukan pembedahan. Hasilnya, terlihat ada banyak air di dalam lambung lumba-lumba ini,โ€ ungkap Gede Wiadnyana.

Diduga, lumba-lumba itu mati dalam rentan waktu yang tak terlalu lama. โ€œKami juga temukan ada luka di bagian moncongnya.

Kami menduga, ini karena faktor manusia. Mungkin kena jaring saat melaut, sehingga membuat lumba-lumba ini tenggelam dan mati,โ€ tuturnya.

Menurut rencana, lumba-lumba itu akan dibawa ke kampus Undiksha untuk kepentingan penelitian. โ€œRencananya kami awetkan,โ€ bebernya.

SINGARAJA โ€“ Warga yang berada di sekitar Pantai Penimbangan, Singaraja, Sabtu siang (9/12) kemarin, digegerkan dengan penemuan seekor lumba-lumba yang hanyut dalam keadaan sudah mati.

Hal ini pun pertama kalinya terjadi di Pantai Penimbangan. Diduga, hewan mamalia tersebut mati karena ulah manusia yang melakukan aktivitas menjaring ikan. 

โ€œSaat ditemukan memang sudah dalam keadaan mati. Jarak penemuannya sekitar 100 meter dari bibir pantai,โ€ ungkap seorang penyelam, Gede Wiadnyana.

Diketahui lumba-lumba tersebut berjenis kelamin betina dengan umur 2 sampai 3 tahun dan bertanya kurang lebih 7 kilogram.

 Peneliti dari jurusan Perikanan dan Kelautan Undiksha, Gede Iwan Setyawan mengatakan, lumba-lumba berjenis bottlenose dolphin (Tursiops truncates) memang hidup di perairan Buleleng.

 โ€œKami lakukan pembedahan. Hasilnya, terlihat ada banyak air di dalam lambung lumba-lumba ini,โ€ ungkap Gede Wiadnyana.

Diduga, lumba-lumba itu mati dalam rentan waktu yang tak terlalu lama. โ€œKami juga temukan ada luka di bagian moncongnya.

Kami menduga, ini karena faktor manusia. Mungkin kena jaring saat melaut, sehingga membuat lumba-lumba ini tenggelam dan mati,โ€ tuturnya.

Menurut rencana, lumba-lumba itu akan dibawa ke kampus Undiksha untuk kepentingan penelitian. โ€œRencananya kami awetkan,โ€ bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/