25.1 C
Jakarta
20 November 2024, 3:41 AM WIB

Paket Dharma – Kerta Lawan Sepadan Paket Koster – Cok Ace

DENPASAR – Koordinator Pemenangan Pemilu DPP Golkar Wilayah Bali – Nusra, AA Bagus Adhi Mahendra Putra tak menampik paket Dharma – Kerta menempati urutan tertinggi hasil survei bila dibandingkan dengan paket lain yang disurvei

Paket ini pula yang diinginkan publik untuk mengimbangi paket PDIP, Wayan Koster – Cok Ace yang dirilis sebelumnya.

Gus Adhi – sapaan akrabnya tak menampik jika hasil survei tersebut bisa menyatukan kedua tokoh tersebut.

Pasalnya, selama ini masih belum ada jalan tengah siapa yang maju sebagai cagub. Nah, dengan hasil survei diharapkan keduanya bisa menerima.

“Hasil survei ini implementasi suara rakyat Bali. Kami berharap Pak Rai Mantra dan Sudikerta bisa melihat, mendengar dan menerima hasil survei ini,” tukasnya.

Sebagai Ketua Koalisi Rakyat Bali (KRB), Gus Adhi menegaskan jika KRB memilih figur yang unggul untuk diusung bertarung merebut kursi Bali 1 dan 2.

Menurutnya, yang dilakukan KRB saat ini merupakan sejarah baru di Bali. Sebab, tidak ada paksaan dalam KRB untuk menentukan paslon.

Proses pengusulan paslon lahir secara alami. Semua calon yang diusulkan anggota KRB dijaring kemudian disurvei oleh lembaga yang independen dan kredibel.

Hasil survei sendiri tidak hanya sebagai alat ukur elektabilitas. Tapi juga merupakan dasar parameter menuju gerakan KRB memenangkan Pilgub Bali.

 KRB tidak mengedepankan ego. Ini karena paslon yang terpilih akan menjadhi pemimpin rakyat Bali, bukan pemimpin partai.

Katanya, jika cukup memilih pemimpin partai, maka Golkar bisa mengajukan calon sendiri. “Biasanya paslon melahirkan koalisi.

Tapi ini sejarah, koalisi melahirkan paslon. Jadhi, partai kawin dulu kemudian menyampaikan misi dan aspirasi. Setelah mengandung baru melahirkan paslon,” tukas anggota DPR RI itu

DENPASAR – Koordinator Pemenangan Pemilu DPP Golkar Wilayah Bali – Nusra, AA Bagus Adhi Mahendra Putra tak menampik paket Dharma – Kerta menempati urutan tertinggi hasil survei bila dibandingkan dengan paket lain yang disurvei

Paket ini pula yang diinginkan publik untuk mengimbangi paket PDIP, Wayan Koster – Cok Ace yang dirilis sebelumnya.

Gus Adhi – sapaan akrabnya tak menampik jika hasil survei tersebut bisa menyatukan kedua tokoh tersebut.

Pasalnya, selama ini masih belum ada jalan tengah siapa yang maju sebagai cagub. Nah, dengan hasil survei diharapkan keduanya bisa menerima.

“Hasil survei ini implementasi suara rakyat Bali. Kami berharap Pak Rai Mantra dan Sudikerta bisa melihat, mendengar dan menerima hasil survei ini,” tukasnya.

Sebagai Ketua Koalisi Rakyat Bali (KRB), Gus Adhi menegaskan jika KRB memilih figur yang unggul untuk diusung bertarung merebut kursi Bali 1 dan 2.

Menurutnya, yang dilakukan KRB saat ini merupakan sejarah baru di Bali. Sebab, tidak ada paksaan dalam KRB untuk menentukan paslon.

Proses pengusulan paslon lahir secara alami. Semua calon yang diusulkan anggota KRB dijaring kemudian disurvei oleh lembaga yang independen dan kredibel.

Hasil survei sendiri tidak hanya sebagai alat ukur elektabilitas. Tapi juga merupakan dasar parameter menuju gerakan KRB memenangkan Pilgub Bali.

 KRB tidak mengedepankan ego. Ini karena paslon yang terpilih akan menjadhi pemimpin rakyat Bali, bukan pemimpin partai.

Katanya, jika cukup memilih pemimpin partai, maka Golkar bisa mengajukan calon sendiri. “Biasanya paslon melahirkan koalisi.

Tapi ini sejarah, koalisi melahirkan paslon. Jadhi, partai kawin dulu kemudian menyampaikan misi dan aspirasi. Setelah mengandung baru melahirkan paslon,” tukas anggota DPR RI itu

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/