DENPASAR – Erupsi Gunung Agung membawa dampak luar biasa di sektor industri pariwisata. Okupansi hotel turun cukup signifikan.
Kunjungan wisatawan mancanegara bahkan turun hingga ke titik nadhir. Dalam kondisi pariwisata yang serba lesu, Pemkot Denpasar serius menggenjot ekonomi kreatif untuk menopang pembangunan daerah.
“Kita terus fokus pada penguatan ekonomi kerakyatan yang berlandaskan ekonomi kreatif,” ujar Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra kemarin.
Menurut Rai Mantra, ada 16 industri kreatif yang dikembangkan Denpasar. Untuk tahap awal, ada empat industri kreatif. Yakni animasi, fashion, kerajinan, layanan komputer dan piranti lunak (startup & software).
Sebagai catatan, jumlah tenaga kerja yang terserap di ekonomi kreatif mencapai 19.471 orang. Sektor ini pada tahun 2016 menyumbang PDRB Kota Denpasar sebesar 0.068 persen dengan laju pertumbuhan 0,031 persen.
Untuk menguatkan industri berbasis SDM ini, Pemkot Denpasar terus mengalakkan festival dan pembangunan Youth Park di Taman Lumintang.
“Industri kreatif bisa menyelamatkan banyak sektor, salah satunya UMKM. Dan, apa yang dilakukan Denpasar sudah tepat di saat industri
pariwisata sedang lesu seperti sekarang ini,” kata pengamat ekonomi Prof IB Raka Suardana kemarin.