SINGARAJA – Maraknya insiden laut yang terjadi di Kabupaten Buleleng menjadi perhatian khusus Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng digelontor bantuan satu unit kapal penyelamatan alias rescue.
Kapal rescue senilai Rp 2,5 miliar itu terlihat parkir di halaman BPBD Buleleng. Kapal belum diturunkan ke air, karena masih menunggu upacara meurip-urip sebelum digunakan.
BNPB sengaja memberikan bantuan kapal penyelamatan lantaran Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali.
Selain itu selama setahun terakhir, terjadi beberapa kali kecelakaan di wilayah pesisir. Peristiwa yang paling menonjol adalah hilangnya dua orang nelayan asal Desa Kaliasem.
Beruntung dua nelayan itu berhasil diselamatkan, setelah ditemukan di perairan Madura. Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur menjelaskan, kapal tersebut dilengkapi dua mesin dengan kekuatan masing-masing 150 PK.
Kapal itu bisa mengangkut 15 orang penumpang. Fiturnya pun cukup canggih. Kapal disebut dilengkapi alat yang bisa melacak keberadaan korban tenggelam di laut.
Selain itu kapal juga dilengkapi dengan satu unit radar dan berbagai alat komunikasi yang terhubung langsung dengan satelit.
Sehingga memudahkan proses komunikasi ketika proses pencarian dilakukan. Subur mengatakan, kapal itu juga dilengkapi alat pemecah gelombang.
Meski terjadi gelombang tinggi, pada ketinggian tertentu kapal masih bisa digunakan. “Nanti kami siagakan di Pantai Pemaron.
Sementara diparkir di kantor dulu, karena belum diupacarai. Setelah diupacarai, baru kami bawa ke pantai nanti,” kata Subur.