33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:57 PM WIB

KRB Potensi Retak, Sudikerta: Saya Tetap Nomor Satu Bukan Dua

DENPASAR – Koalisi Rakyat Bali (KRB) hingga Jumat (22/12) kemarin masih belum melamar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta sebagai paslon Gubernur- Wakil Gubernur Bali.

Terlepas dari strategi politik yang dimainkan keduanya, masyarakat wajar menilai Dharma-Kerta belum klop.

Lebih-lebih karena Sudikerta yang saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Gubernur Bali kembali berujar posisi “sopir” yang diincarnya; bukan kernet.

Penegasan tersebut disampaikan politisi Partai Golongan Karya tersebut kemarin. Sudikerta menyampaikan sikap serius tersebut di hadapan para pejabat Pemprov di Bappeda Bali.

Dirinya menampik kabar bahwa posisi Cawagub yang mentok diincarnya. “Itu tidak benar. Saya tetap akan maju menjadi Calon Gubernur Bali.

Saya pastikan lagi, saya tetap akan maju menjadi Cagub di Pilgub Bali tahun 2018,” tegas Sudikerta saat membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Bali Tahun 2017 di Ruang Cempaka Bappeda Litbang Provinsi Bali.

Di hadapan jajaran pejabat Pemprov Bali eselon II atau eselon III, Ketua DPD Golkar Bali itu mengatakan dirinya mengabdi di partai berlambang Beringin sudah sangat lama; total.

“Baik dari segi pemikiran, tenaga, hingga materi untuk Golkar saya sudah berikan. Kali ini saya sudah menyampaikan ke DPP agar tetap bisa diusung sebagai Cagub,” jelasnya.

Penegasan yang sama diucapkannya saat menggelar jumpa pers di Sector Bar, Sanur. Sudikerta didampingi jajaran Golkar menegaskan bahwa rekomendasi DPP Golkar yang menugaskan dirinya menjadi Cagub tak akan berubah.

“Sudah menjadi hasil Munaslub. Rekomendasi tidak akan berubah. Saya tetap akan menjadi Cagub,” tekannya sembari menyebut rekomendasi memang berubah di beberapa provinsi yakni

Jawa Barat, Jawa Timur, dan NTT. “Kami di Bali tetap. Rekomendasi DPP tetap mengusung saya menjadi Cagub tahun 2018,” jelasnya.

Soal bergabungnya Golkar dalam KRB, Sudikerta bersikukuh pada posisi Cagub. “Saya tetap nomor satu. Tidak nomor dua,” tegasnya.

Dikatakannya saya turun ke masyarakat dirinya kerap disapa Pak Gub. “Saya tidak menyuruh namun masyarakat yang memanggil seperti itu,” ungkapnya. 

DENPASAR – Koalisi Rakyat Bali (KRB) hingga Jumat (22/12) kemarin masih belum melamar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta sebagai paslon Gubernur- Wakil Gubernur Bali.

Terlepas dari strategi politik yang dimainkan keduanya, masyarakat wajar menilai Dharma-Kerta belum klop.

Lebih-lebih karena Sudikerta yang saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Gubernur Bali kembali berujar posisi “sopir” yang diincarnya; bukan kernet.

Penegasan tersebut disampaikan politisi Partai Golongan Karya tersebut kemarin. Sudikerta menyampaikan sikap serius tersebut di hadapan para pejabat Pemprov di Bappeda Bali.

Dirinya menampik kabar bahwa posisi Cawagub yang mentok diincarnya. “Itu tidak benar. Saya tetap akan maju menjadi Calon Gubernur Bali.

Saya pastikan lagi, saya tetap akan maju menjadi Cagub di Pilgub Bali tahun 2018,” tegas Sudikerta saat membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Bali Tahun 2017 di Ruang Cempaka Bappeda Litbang Provinsi Bali.

Di hadapan jajaran pejabat Pemprov Bali eselon II atau eselon III, Ketua DPD Golkar Bali itu mengatakan dirinya mengabdi di partai berlambang Beringin sudah sangat lama; total.

“Baik dari segi pemikiran, tenaga, hingga materi untuk Golkar saya sudah berikan. Kali ini saya sudah menyampaikan ke DPP agar tetap bisa diusung sebagai Cagub,” jelasnya.

Penegasan yang sama diucapkannya saat menggelar jumpa pers di Sector Bar, Sanur. Sudikerta didampingi jajaran Golkar menegaskan bahwa rekomendasi DPP Golkar yang menugaskan dirinya menjadi Cagub tak akan berubah.

“Sudah menjadi hasil Munaslub. Rekomendasi tidak akan berubah. Saya tetap akan menjadi Cagub,” tekannya sembari menyebut rekomendasi memang berubah di beberapa provinsi yakni

Jawa Barat, Jawa Timur, dan NTT. “Kami di Bali tetap. Rekomendasi DPP tetap mengusung saya menjadi Cagub tahun 2018,” jelasnya.

Soal bergabungnya Golkar dalam KRB, Sudikerta bersikukuh pada posisi Cagub. “Saya tetap nomor satu. Tidak nomor dua,” tegasnya.

Dikatakannya saya turun ke masyarakat dirinya kerap disapa Pak Gub. “Saya tidak menyuruh namun masyarakat yang memanggil seperti itu,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/