MANGUPURA – Pencabutan status tanggap darurat oleh Presiden RI Joko Widodo mendapat apresiasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung.
Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menyebut langkah tersebut sangat tepat. Dengan konsekuensi evakuasi bila erupsi besar terjadi harus disiapkan sematang mungkin.
“Ini harus kita yakini bersama. Langkah ini tepat agar negara lain tidak mengartikan kondisi Bali sedang gawat. Itu merugikan kita,” ucapnya.
Khusus di Badung, Suryawijaya memastikan eksekutif bersama asosiasi pariwisata setempat siap bahu-membahu.
Salah satunya menyikapi konsekuensi penutupan Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai. Kata dia,
bila para wisatawan extend alias harus tinggal lebih lama di Bali,
seluruh hotel di Badung akan memberikan satu malam free sesuai dengan paket yang dipilih wisatawan bersangkutan.
“Kalau paketnya kamar dan breakfast ya kita kasi free untuk itu. Dengan catatan turis kembali di hotel yang sama.
Kalau lebih dari sehari, di hari kedua para wisatawan akan mendapatkan harga sangat spesial,” ungkapnya.
Imbuh Suryawijaya, wisatawan yang harus berangkat pada saat penutupan bandara melalui bandara terdekat (Banyuwangi atau Lombok red) akan mendapatkan free transport.
Bila melalui bandara Juanda Surabaya, selain free transport wisatawan akan mendapat fasilitas sekali makan gratis.
Karena para turis yang datang saat ini sebagian besar tidak ditanggung asuransi, maka kepastian ini yang harus ditegaskan.
“Kita dari pemerintah bersama pelaku industri harus menggaransi mereka. Ini strategi kita agar para turis tetap datang ke Bali.
Kalau berani mendatangkan berarti harus berani memulangkan,” tandasnya.