29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 18:13 PM WIB

Pagar Kantor Perbekel Ambengan Roboh, Motor Parkir Ikut Remuk

SUKASADA –Tembok pagar di Kantor Perbekel Ambengan, tiba-tiba ambruk, Sabtu (23/12) siang. Insiden itu cukup mengejutkan. Pasalnya insiden terjadi saat cuaca terang benderang.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 12.00 siang. Saat itu, di sekitar Kantor Perbekel Ambengan sedang ramai. Warga tengah berkumpul di Pura Desa Ambengan yang berada di sisi barat kantor perbekel.

Lantaran siang itu tengah dilangsungkan paruman desa. Sekitar pukul 12.00, mendadak terdengar suara gemuruh keras.

Ternyata tembok pagar Kantor Perbekel Ambengan, beserta senderannya ambruk. Naasnya, material beton menimpa sepeda motor dengan nomor polisi DK 7091 UR, milik Made Supadma, warga Kelurahan Sukasada.

Made Supadma kebetulan tengah bekerja sebagai buruh proyek di rumah Gede Sukada yang ada di sebelah timur Kantor Perbekel.

Sebelumnya, Made Supadma memarkir motornya agak jauh dari tembok kantor perbekel. Saat jam makan siang, ia pun keluar membeli nasi bungkus.

Ketika kembali, ternyata areal parkir sudah penuh, sehingga ia memilih memarkir kendaraannya dekat tembok. Ia pun bergegas makan siang.

Belum lagi makan siangnya habis, Supadma mendengar suara gemuruh keras dan mendapati motornya sudah tertimbun material.

“Motor saya yang kelihatan tinggal setengahnya saja. Pokoknya bagian depannya sudah habis. Lampu depan hancur, tangki motor penyok. Nggak tahu rangkanya. Mungkin bengkok juga,” kata Supadma, saat ditemui kemarin.

Salah seorang saksi mata, Gede Sukada mengungkapkan, kejadian itu sama sekali tak terduga.

“Kebetulan siang tadi pas rame, karena ada paruman. Tapi tidak ada yang parkir dekat kantor perbekel. Semua di sebelah utara,

tidak ada di selatan. Hanya satu motor ini saja dah yang di selatan. Biasanya ada saja yang parkir di sana,” kata Sukada.

Perbekel Ambengan Gede Suberata menduga tembok pagar kantor ambruk karena tanah tak mampu menahan material air.

“Hujan kan dari hari Jumat itu. Seharian penuh. Kemungkinan karena tanahnya penuh air, akhirnya baru longsor tadi siang,” kata Suberata.

Kini pihak desa masih kebingungan untuk perbaikan tembok pagar tersebut. Apabila tak diperbaiki, dikhawatirkan kerusakan akan semakin parah. Bahkan tak menutup kemungkinan pondasi kantor perbekel akan tergerus.

SUKASADA –Tembok pagar di Kantor Perbekel Ambengan, tiba-tiba ambruk, Sabtu (23/12) siang. Insiden itu cukup mengejutkan. Pasalnya insiden terjadi saat cuaca terang benderang.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 12.00 siang. Saat itu, di sekitar Kantor Perbekel Ambengan sedang ramai. Warga tengah berkumpul di Pura Desa Ambengan yang berada di sisi barat kantor perbekel.

Lantaran siang itu tengah dilangsungkan paruman desa. Sekitar pukul 12.00, mendadak terdengar suara gemuruh keras.

Ternyata tembok pagar Kantor Perbekel Ambengan, beserta senderannya ambruk. Naasnya, material beton menimpa sepeda motor dengan nomor polisi DK 7091 UR, milik Made Supadma, warga Kelurahan Sukasada.

Made Supadma kebetulan tengah bekerja sebagai buruh proyek di rumah Gede Sukada yang ada di sebelah timur Kantor Perbekel.

Sebelumnya, Made Supadma memarkir motornya agak jauh dari tembok kantor perbekel. Saat jam makan siang, ia pun keluar membeli nasi bungkus.

Ketika kembali, ternyata areal parkir sudah penuh, sehingga ia memilih memarkir kendaraannya dekat tembok. Ia pun bergegas makan siang.

Belum lagi makan siangnya habis, Supadma mendengar suara gemuruh keras dan mendapati motornya sudah tertimbun material.

“Motor saya yang kelihatan tinggal setengahnya saja. Pokoknya bagian depannya sudah habis. Lampu depan hancur, tangki motor penyok. Nggak tahu rangkanya. Mungkin bengkok juga,” kata Supadma, saat ditemui kemarin.

Salah seorang saksi mata, Gede Sukada mengungkapkan, kejadian itu sama sekali tak terduga.

“Kebetulan siang tadi pas rame, karena ada paruman. Tapi tidak ada yang parkir dekat kantor perbekel. Semua di sebelah utara,

tidak ada di selatan. Hanya satu motor ini saja dah yang di selatan. Biasanya ada saja yang parkir di sana,” kata Sukada.

Perbekel Ambengan Gede Suberata menduga tembok pagar kantor ambruk karena tanah tak mampu menahan material air.

“Hujan kan dari hari Jumat itu. Seharian penuh. Kemungkinan karena tanahnya penuh air, akhirnya baru longsor tadi siang,” kata Suberata.

Kini pihak desa masih kebingungan untuk perbaikan tembok pagar tersebut. Apabila tak diperbaiki, dikhawatirkan kerusakan akan semakin parah. Bahkan tak menutup kemungkinan pondasi kantor perbekel akan tergerus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/