DENPASAR – Ketua DPD Golkar Bali Ketut Sudikerta sendiri sampai saat ini belum mau menyerah sebagai Cagub Bali.
Kendati partai politik yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) seperti partai Gerindra, Nasdem dan Demokrat sudah
mengunci paket IB Rai Dhramawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Dharma-Kerta), Sudikerta tetap bertahan dan masih tetap ngotot untuk menjadi Cagub Bali pada perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang.
Penegasan itu, kembali disampaikan Ketut Sudikerta beberapa waktu lalu setelah perhelatan Musyawarah Nasional Luarbiasa (Munaslub).
“Saya masih tetap maju sebagai calon nomor satu, sebagai calon gubernur,” tegasnya. Menurut Sudikerta, sampai saat ini masyarakat Bali disebut-sebut mengidolakan dirinya sebagai gubernur.
Bahkan setiap turun kemasyarakat dielu-elukan sebagai gubernur. Termasuk dalam rapat di esksekutif seperti saat pemimpin rapat di kantor Bappeda Provinsi Bali juga dielukan sebagai gubernur.
“Saya maju sebagai calon gubernur Bali, bahkan di Bappeda dan dimana-mana saat saya turun ke tengah-tengah masyarakat, saya diodalakan menjadi gubernur,
saya tidak menyuruh tetapi masyarakatnya yang mengelu-elukan saya gubernur,”tutur mantan Wabup Badung itu.
Menurut Sudikerta, besar kemungkinan masyarakatnya sudah mengetahui setelah hampir empat tahun sudah bekerja untuk masyarakat Bali.
Menjalankan program-program Bali Mandara dan sudah bekerja sebagai pelayan masyarakat, baik sekala maupun niskala.
Masalah koalisi dinilai masih berjalan sangat dinamis. Koalisi itu memang sangat diperlukan kalau menginginkan adanya kemenangan dalam perhelatan Pilgub mendatang.
Sudikerta sendiri tetap yakin untuk bisa menjadi cagub, karena DPP partai sampai saat ini masih tetap merekomendasikan dirinya sebagai Calon Gubernur Bali