DENPASAR – Orang tua patut waspada dan berhati-hati ketika memberikan anaknya mainan petasan. Zaskia, 8, bocah berdarah Madura, Jawa Timur, ini terpaksa menjalani perawatan di RS Sanglah setelah mengalami luka bakar karena petasan.
Bocah yang masih duduk dikelas 2 SD menjerit kesakitan ketika mendapat tindakan medis kemarin. Maklum, sekujur tubuh bagian atas terbakar hingga kulit luarnya mengelupas.
Orang tua korban Sayitno, 37, mengatakan, saat itu anaknya sedang bermain petasan bambu bersama dengan teman-temannya.
Untuk membuat suara ledakan petasan menggelegar biasa digunakan bahan bakar spirtus dengan di semprotkan ke bagian moncong petasan bambu.
Kemudian pemantik api yang terbuat dari korek api di tarik. Saat asyik bermain petasan, spirtus di semprotkan ke bagian moncong petasan bambu oleh temannya Zaskia.
Lalu Zaskia menghidupkan korek api. Seketika korek api menyambar spirtus hingga semburan api mengenai tubuhnya.
Petasan yang berada ditangan kiri Zaskia pun meledak dan membakar sekujur tubuh korban. “Zaskia yang terkena ledakan petasan langsung berlari ke dalam rumah sambil berteriak meminta bantuan.
Saya dan istri keluar dan langsung memadamkan api yang membakar baju Zaskia dengan air. Benar-benar shock awal melihat Zaskia tubuhnya terbakar,” katanya.
Menurut Sayitno, akibat peristiwa ini buah hatinya mengalami luka bakar di bagian dada depan, kedua tangan, wajah dan bagian punggung belakang dengan derajat luka bakar 45 persen.
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi keluarga untuk selalu mengawasi dan mendampingi saat bermain.
Untuk proses penyembuhan luka bakar dokter menyarakan agar dirawat di ruangan burn unit (luka bakar) RS Sanglah agar Zaskia mendapat perawatan yang lebih intensif.
Namun, karena ketiadaan biaya, keluarga memutuskan membawa pulang Zaskia. “Kami tidak ada biaya. Lebih baik dirawat di rumah saja,” pungkasnya