DENPASAR – Kebijakan tidak populer dikeluarkan Pemprov Bali. Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengintruksikan untuk membuka kembali operasional kegiatan Pura Besakih.
Perintah Sudikerta tersebut cukup aneh dan janggal. Pasalnya, Pura Besakih yang berada di Kecamatan Rendang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III.
Sebelumnya operasional Pura Besakih sebelumnya ditutup sejak Gunung Agung ditetapkan naik ke level IV (awas) pada 25 November 2017.
Pura Besakih ditutup untuk kegiatan wisata maupun persembahyangan. Menurut Wagub Sudikerta, dibukanya kembali Pura Besakih melihat perkembangan status Gunung Agung.
Selain itu, berdasar persetujuan Presiden Joko Widodo untuk mencabut status tanggap darurat bencana dalam rapat terbatas di Werdhapura, Sanur, beberapa waktu lalu.
Menanggapi instruksi wagub, Wakil Manager MO Pura Besakih I Wayan Ngawit mengaku akan menjalankan instruksi itu serta berkoordinasi dengan Biro Kesra untuk mengeluarkan pengumuman resmi.
Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho sendiri menyatakan Pura Besakih masuk dalam radius berbahaya. “Jarak Pura Besakih ke puncak Gunung Agung sekitar 7,08 km. Jadi, Pura Besakih masuk ke sektoral 10 km,” jelasnya
Di sisi lain, Wapres RI Jusuf Kalla (JK) berencana merayakan momen pergantian tahun di Bali. JK diagendakan tiba di Bali Jumat besok (29/12).
Sebelum merayakan tahun baru bersama keluarga, orang nomor dua di Indonesia ini juga akan melakukan kunjungan kerja ke Karangasem.
Kedatangan JK untuk lebih meyakinkan dunia bahwa Bali masih aman dikunjungi meski ada erupsi Gunung Agung.
Terutama negara-negara yang mengeluarkan travel ban, travel warning maupun travel advisory untuk datang ke Bali. Sebab, radius berbahaya hanya 8-10 km dari kawah Gunung Agung.
“Iya ada (JK datang ke Bali). Tapi, kami sendiri belum tahu mengenai rundown acara beliau di Bali,” kata Mahendra