27.2 C
Jakarta
23 November 2024, 0:52 AM WIB

Waspada! Narkoba Palsu Marak Beredar, dari Kenikir Hingga Cat Tembok

MANGUPURA– Suka duka dirasakan jajaran Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Badung dalam upaya perang melawan narkoba.

Selain sidak di sejumlah kafe tengah sawah yang marak di wilayah Badung sebelum disegel apparat, terselip kisah unik yang menggelikan. Salah satunya terkait peredaran narkoba palsu.

Kepala BNNK Badung AKBP Ketut Masmini menyebut narkoba imitasi itu antara lain diedarkan oknum nakal di spot wisata wilayah Canggu, Kuta Utara dan sekitarnya.

“Sabu dari gula batu. Inex dari antimo pink. Hasis dari jamu yang dikentalkan. Ganja daun kenikir yang dikeringkan,” ucapnya.

Kasi Pemberantasan BNNK Badung AKP I Nyoman Master menyebut heroin palsu dibuat dari kerak tembok yang catnya (warna putih) keropos.

“Sasaran mereka bule. Trik under cover. Sistem tempel,” jelas AKBP Masmini. Ditegaskannya meski meresahkan, para oknum nakal ini tak bisa dijerat.

Lebih-lebih komplain para pembeli tak pernah terjadi. “Nggak mungkin ada komplain. Mereka yang tertipu tentu tak berani melapor kepada polisi,” paparnya

MANGUPURA– Suka duka dirasakan jajaran Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Badung dalam upaya perang melawan narkoba.

Selain sidak di sejumlah kafe tengah sawah yang marak di wilayah Badung sebelum disegel apparat, terselip kisah unik yang menggelikan. Salah satunya terkait peredaran narkoba palsu.

Kepala BNNK Badung AKBP Ketut Masmini menyebut narkoba imitasi itu antara lain diedarkan oknum nakal di spot wisata wilayah Canggu, Kuta Utara dan sekitarnya.

“Sabu dari gula batu. Inex dari antimo pink. Hasis dari jamu yang dikentalkan. Ganja daun kenikir yang dikeringkan,” ucapnya.

Kasi Pemberantasan BNNK Badung AKP I Nyoman Master menyebut heroin palsu dibuat dari kerak tembok yang catnya (warna putih) keropos.

“Sasaran mereka bule. Trik under cover. Sistem tempel,” jelas AKBP Masmini. Ditegaskannya meski meresahkan, para oknum nakal ini tak bisa dijerat.

Lebih-lebih komplain para pembeli tak pernah terjadi. “Nggak mungkin ada komplain. Mereka yang tertipu tentu tak berani melapor kepada polisi,” paparnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/