DENPASAR – Dari hasil survei pelayanan transportasi yang diinginkan terutama anak-anak sekolah harus ada tersalur dengan IT sehingga memudahkan melakukan komunikasi dan pengawasan.
Untuk itu bus sekolah yang dilaunching mesti terdapat jaringan IT bagi penggunanya. “Perlengkapan ini merupakan bentuk keamanan dan kenyamanan bagi anak dan orang tua,” tandas Walikota Denpasar Rai Mantra.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Trasportasi Darat Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Dewa Ketut Adi Pradnyana mengatakan, tahun 2018 Pemkot Denpasar berencana menambah lagi 3 bus sekolah dengan kapasitas yang sama.
Untuk anggarannya sekitar Rp 1,8 miliar untuk satu bus dengan kapasitas penumpang 35 orang.
Tentunya berbeda dengan sebelumnya yang hanya menampung 25 siswa. “Kami rencana lakukan penambahan sekitar 3 bus dari APBD dengan anggaran sekitar Rp 1,8 miliar,” tambahnya.
Selain itu, untuk pengadaan 2019 nanti, kata Dewa Adi, pihaknya sudah mengajukan pengadaan 10 bus ke pusat, dengan total anggaran sekitar Rp 5 miliar dari APBN.
“Itu sudah kami ajukan dan nampaknya sudah mendapatkan lampu hijau. Tapi kita akan tekankan kembali pada akhir Desember 2018 mendatang, karena jika tidak ya mungkin bisa berubah,” jelasnya.
Menurut Dewa Adi, pihaknya saat ini berfokus pada kelancaran transportasi dalam penambahan halte pada titik kumpul.
Sehingga kenyamanan siswa untuk menunggu di titik kumpul bisa terjamin. “Besok kami pastikan finishing haltenya, karena kami utamakan sekarang kenyamanan mereka.
Untuk kendala tidak ada kendala yang signifikan sehingga kami berfokus pada penataan titik kumpul,” jelasnya.