28.2 C
Jakarta
21 November 2024, 18:31 PM WIB

Airlangga Hartarto: Operasi Pasar Jamin Bahan Pangan bagi Masyarakat

PEKANBARU, radarbali.id- Dalam rangka menjaga pasokan dan stabilisasi harga bahan pangan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat, sejak awal Februari tahun ini, Pemerintah telah menggelar sejumlah operasi pasar dan pasar murah di berbagai kota. Selain untuk hal tersebut, kegiatan ini juga bertujuan untuk memonitor penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya untuk komoditas minyak goreng.

Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Kamis (24/02), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau pelaksanaan operasi pasar di Pasar Bawah, Kota Pekanbaru. Pasar Bawah merupakan pasar tradisional paling tua yang ada di Pekanbaru. Pasar ini telah dikenal semenjak tahun 1700-an. Pasar Bawah sangat dikenal di berbagai kalangan masyarakat maupun bagi wisatawan yang datang ke Pekanbaru, sehingga Pemerintah setempat menjadikannya pasar wisata.

Pengaturan HET minyak goreng sawit yang diberlakukan saat ini adalah berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 yang berlaku sejak 1 Februari 2022. Aturan tersebut mencantumkan HET minyak goreng curah sebesar Rp11.500,00 per liter, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500,00 per liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp.14.000,00 per liter.

Menko Airlangga melakukan peninjauan sekaligus memastikan kesesuaian pelaksanaan pengaturan HET di lapangan untuk penjualan minyak goreng kemasan di pasar tradisional. Selain itu, Menko Airlangga juga menanyakan ketersediaan bahan pangan lain seperti beras, tepung terigu, gula, telur, hingga ikan asin yang dijual di Pasar Bawah tersebut.

“Kami harapkan stok tetap terjaga di pasar ini dan harga minyak goreng juga harus di Rp28.000,00 per 2 liter, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras, gula, dan tepung, juga terlihat cukup terpenuhi di sini,” lanjut Menko Airlangga.

Dalam pasar murah kali ini, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Riau bekerja sama dengan 4 distributor lokal telah menyediakan sebanyak 3.000 liter minyak goreng untuk dijual kepada masyarakat dengan harga Rp24.000,00 per 2 liter. Perum Bulog menyediakan beras sebanyak 7.500 kg dengan harga Rp44.500,00 per 5 kg, dan gula pasir disediakan Starbudi Rosebrand sebanyak 2.000 kg dengan harga Rp9.500,00 per kg.

Sementara itu, untuk komoditas minyak goreng curah disediakan sebanyak 2 tanki yang disiapkan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia, dimana masing-masing tanki berisi 18.000 kg dan 22.000 kg, serta dijual dengan harga Rp10.500 per liter.

Para pembeli minyak goreng curah yang kebanyakan merupakan pedagang eceran tersebut, diharuskan mengisi form Pakta Integritas yang menyatakan bahwa mereka mendukung program minyak goreng HET dari Pemerintah dan bersedia menjual minyak goreng tersebut sesuai HET serta tidak akan menimbun minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana maupun premium.

Selanjutnya, Menko Airlangga juga mengunjungi kegiatan pasar murah di area Pelindo yang menjual berbagai kebutuhan pokok atau bahan pangan, khususnya minyak goreng kemasan, beras, dan gula pasir.

“Dalam pasar murah, minyak goreng dijual di bawah HET. Di sini juga disediakan tanki untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng curah. Hal ini akan membantu para pedagang eceran dan juga pelaku industri rumahan untuk mendapatkan minyak goreng,” kata Menko Airlangga.

Mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir di Indonesia, pelaksanaan operasi pasar tersebut tetap memberlakukan Protokol Kesehatan yang ketat, seperti penggunaan masker, baik bagi pembeli maupun penjual.

Masyarakat yang hadir di lokasi kegiatan sangat mengapresiasi kegiatan Pemerintah ini dan menyampaikan kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng kemasan, serta hanya boleh membeli maksimal dua kemasan. Salah seorang pembeli yang berprofesi sebagai pedagang gorengan dan keripik, menyampaikan sangat membutuhkan minyak goreng untuk usahanya dan minyak goreng yang dibeli akan cukup memenuhi stok beberapa minggu ke depan.

“Kalau bisa acara seperti ini bisa diadakan tiga bulan sekali, jadi masyarakat seperti kami akan terbantu sekali dengan kegiatan operasi pasar seperti ini. Kami rela datang jauh-jauh demi mendapatkan minyak goreng murah ini,” tuturnya.

Turut hadir mendampingi Menko Perekonomian dalam kegiatan ini yakni Wakil Menteri Perdagangan, Anggota DPR RI, Gubernur Riau, dan Wakil Wali Kota Pekanbaru. (arb)

PEKANBARU, radarbali.id- Dalam rangka menjaga pasokan dan stabilisasi harga bahan pangan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat, sejak awal Februari tahun ini, Pemerintah telah menggelar sejumlah operasi pasar dan pasar murah di berbagai kota. Selain untuk hal tersebut, kegiatan ini juga bertujuan untuk memonitor penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya untuk komoditas minyak goreng.

Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Kamis (24/02), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau pelaksanaan operasi pasar di Pasar Bawah, Kota Pekanbaru. Pasar Bawah merupakan pasar tradisional paling tua yang ada di Pekanbaru. Pasar ini telah dikenal semenjak tahun 1700-an. Pasar Bawah sangat dikenal di berbagai kalangan masyarakat maupun bagi wisatawan yang datang ke Pekanbaru, sehingga Pemerintah setempat menjadikannya pasar wisata.

Pengaturan HET minyak goreng sawit yang diberlakukan saat ini adalah berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 yang berlaku sejak 1 Februari 2022. Aturan tersebut mencantumkan HET minyak goreng curah sebesar Rp11.500,00 per liter, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500,00 per liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp.14.000,00 per liter.

Menko Airlangga melakukan peninjauan sekaligus memastikan kesesuaian pelaksanaan pengaturan HET di lapangan untuk penjualan minyak goreng kemasan di pasar tradisional. Selain itu, Menko Airlangga juga menanyakan ketersediaan bahan pangan lain seperti beras, tepung terigu, gula, telur, hingga ikan asin yang dijual di Pasar Bawah tersebut.

“Kami harapkan stok tetap terjaga di pasar ini dan harga minyak goreng juga harus di Rp28.000,00 per 2 liter, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras, gula, dan tepung, juga terlihat cukup terpenuhi di sini,” lanjut Menko Airlangga.

Dalam pasar murah kali ini, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Riau bekerja sama dengan 4 distributor lokal telah menyediakan sebanyak 3.000 liter minyak goreng untuk dijual kepada masyarakat dengan harga Rp24.000,00 per 2 liter. Perum Bulog menyediakan beras sebanyak 7.500 kg dengan harga Rp44.500,00 per 5 kg, dan gula pasir disediakan Starbudi Rosebrand sebanyak 2.000 kg dengan harga Rp9.500,00 per kg.

Sementara itu, untuk komoditas minyak goreng curah disediakan sebanyak 2 tanki yang disiapkan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia, dimana masing-masing tanki berisi 18.000 kg dan 22.000 kg, serta dijual dengan harga Rp10.500 per liter.

Para pembeli minyak goreng curah yang kebanyakan merupakan pedagang eceran tersebut, diharuskan mengisi form Pakta Integritas yang menyatakan bahwa mereka mendukung program minyak goreng HET dari Pemerintah dan bersedia menjual minyak goreng tersebut sesuai HET serta tidak akan menimbun minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana maupun premium.

Selanjutnya, Menko Airlangga juga mengunjungi kegiatan pasar murah di area Pelindo yang menjual berbagai kebutuhan pokok atau bahan pangan, khususnya minyak goreng kemasan, beras, dan gula pasir.

“Dalam pasar murah, minyak goreng dijual di bawah HET. Di sini juga disediakan tanki untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng curah. Hal ini akan membantu para pedagang eceran dan juga pelaku industri rumahan untuk mendapatkan minyak goreng,” kata Menko Airlangga.

Mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir di Indonesia, pelaksanaan operasi pasar tersebut tetap memberlakukan Protokol Kesehatan yang ketat, seperti penggunaan masker, baik bagi pembeli maupun penjual.

Masyarakat yang hadir di lokasi kegiatan sangat mengapresiasi kegiatan Pemerintah ini dan menyampaikan kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng kemasan, serta hanya boleh membeli maksimal dua kemasan. Salah seorang pembeli yang berprofesi sebagai pedagang gorengan dan keripik, menyampaikan sangat membutuhkan minyak goreng untuk usahanya dan minyak goreng yang dibeli akan cukup memenuhi stok beberapa minggu ke depan.

“Kalau bisa acara seperti ini bisa diadakan tiga bulan sekali, jadi masyarakat seperti kami akan terbantu sekali dengan kegiatan operasi pasar seperti ini. Kami rela datang jauh-jauh demi mendapatkan minyak goreng murah ini,” tuturnya.

Turut hadir mendampingi Menko Perekonomian dalam kegiatan ini yakni Wakil Menteri Perdagangan, Anggota DPR RI, Gubernur Riau, dan Wakil Wali Kota Pekanbaru. (arb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/