SINGARAJA– Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng berjanji akan memperbaiki rumah-rumah yang rusak akibat bencana alam. Tahun ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk memperbaiki 204 unit rumah yang rusak karena terdampak bencana.
Kepala Dinas Perkimta Buleleng Ni Nyoman Surattini mengatakan, setiap tahun pihaknya menyiapkan anggaran hingga Rp 200 juta untuk melakukan perbaikan rumah yang terdampak bencana. Karena keterbatasan anggaran, dana itu hanya menyentuh rumah-rumah dengan kerusakan ringan.
“Setiap tahun kami memang ada anggaran. Tahun ini kami sudah alokasikan untuk 204 unit rumah. Tapi karena jumlahnya terbatas, kami hanya bisa handle untuk kerusakan ringan. Kalau rusak sedang dan berat akibat bencana, biasanya diusulkan ke BPBD Provinsi, bahkan ke BNPB,” kata Surattini.
Lebih lanjut Surattini mengungkapkan, rumah-rumah yang rusak akan diberi dana stimulant dengan nilai maksimal Rp 10 juta. Dana itu bersifat dorongan untuk mendorong masyarakat melakukan perbaikan rumah secara gotong royong.
“Nominalnya kami sesuaikan dengan skala kerusakan. Kalau perbaikan total jelas tidak cukup. Tapi itu sebagai stimulan, supaya masyarakat terdorong melakukan perbaikan secara gotong royong,” imbuh Surattini.
Menurutnya rumah-rumah yang mendapat bantuan stimulan perbaikan pasca-bencana, berasal dari usulan desa/kelurahan. Usulan itu kemudian diverifikasi oleh BPBD Buleleng. Sebagian besar diantaranya berasal dari usulan pada tahun 2019 hingga tahun 2021 lalu. Sebanyak 112 rumah berada di wilayah Kecamatan Gerokgak, dam 92 rumah lainnya di wilayah Kecamatan Seririt.
“Memang anggaran kita terbatas. Apalagi 2 tahun berturut-turut harus ada rasionalisasi karena pandemi. Tahun ini kami akan selesaikan apa yang menjadi hak masyarakat terdampak bencana alam,” demikian Surattini.