SINGARAJA– Distribusi minyak goreng curah ke Bali Utara mengalami kendala. Tingginya permintaan di Pulau Jawa, ditengarai memicu keterlambatan distribusi minyak curah ke Bali. Meski begitu, pemerintah menjamin stok minyak goreng curah dalam kondisi aman setidaknya hingga 2 pekan mendatang.
Jumat pagi (25/3), pemerintah melalui Satgas Pangan melakukan pemantauan pasokan minyak goreng. Pemantauan dilakukan di sejumlah agen. Di antaranya di CV Makmur Indah Sejahtera, PT Bintang Bali, dan UD Sumber Hasil.
Dari tiga agen tersebut, sebanyak dua agen menjual minyak goreng curah. Di CV Makmur Indah Sejahtera saat ini masih memiliki stok sebanyak 18 ribu liter minyak goreng curah. Sementara di UD Sumber Hasil pasokan minyak goreng curah hanya tersisa sebanyak 2.000 liter.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng Ni Made Rousmini mengatakan, saat ini pasokan minyak goreng curah sebenarnya cukup aman. Rata-rata konsumsi minyak goreng curah di Buleleng berkisar pada angka 8.000 hingga 10.000 liter per pekan. Sedangkan distribusi dari Pulau Jawa, biasanya mencapai 18.000 liter per pekan.
Hanya saja, saat ini terjadi peningkatan konsumsi minyak goreng curah. Rousmini menduga masyarakat beralih dari minyak goreng kemasan ke minyak goreng curah. Mengingat perbedaan harga antara minyak goreng kemasan dengan minyak goreng curah cukup jauh. Mencapai Rp 10 ribu per liter.
“Memang konsumsi meningkat. Dulu kan biasanya hanya pedagang dan pengusaha yang beli minyak goreng curah. Sekarang rumah tangga juga ikut beli. Apalagi mau hari raya. Kami sudah cek kualitasnya juga. Saat ini kualitasnya terjaga, tidak ada yang dioplos dengan minyak jelantah,” kata Rousmini.
Lebih lanjut Rousmini mengungkapkan, saat ini ada sejumlah masalah dalam hal distribusi minyak goreng curah. Biasanya minyak goreng curah akan dikirim setiap 3 hari atau paling lambat 7 hari. Kini pengiriman bisa mencapai 10 hari sekali.
“Memang pengiriman dari distributor di Pulau Jawa tersendat. Akhirnya pengaruh juga ke agen kita di Buleleng. Apalagi sekarang konsumsi minyak goreng curah naik. Kalau melihat stok yang ada saat ini, kami perkirakan masih cukup untuk 2 minggu mendatang,” demikian Rousmini.