GIANYAR, radarbali.id- Siapa yang tak kenal dengan SMAN 1 Blahbatuh atau yang sering disebut dengan Blasman. Blasman merupakan salah satu sekolah terfavorit yang ada di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Kecamatan Blahbatuh. Blasman menjadi sekolah favorit karena menonjolnya budaya sekolah yang berkarakter positif, tertib serta siswa-siswanya yang disiplin dan berkompetensi.
Semua itu tidak luput dari upaya dan kerja keras dari kepala sekolah SMAN 1 Blahbatuh, I Ketut Sulatra. S,Pd., M.Pd. dan seluruh guru staf serta seluruh warga sekolah untuk membangun citra yang baik bagi SMAN 1 Blahbatuh. Oleh karena itu, untuk mengenal SMAN 1 Blahbatuh lebih jauh melalui kegiatan Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP 1), mahasiswa Unmas Denpasar melakukan observasi pada periode Februari-April 2022.
Kegiatan itu dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmas Denpasar yang berjumlah 9 orang di antaranya dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Matematika, serta Bahasa dan Sastra Indonesia. Kegiatan ini didampingi oleh Ibu Putu Suarniti Noviantari, S. Pd., M.Pd. dari Prodi Pendidikan Matematika serta didampingi oleh Drs. I Made Aryawan selaku waka kurikulum di SMAN 1 Blahbatuh.
Seperti yang dikatakan oleh Kepsek SMA N 1 Blahbatuh, sebagai calon guru yang baik maka mahasiswa harus mampu mengetahui bagaimana cara menerapkan pembiasaan praktik postif untuk mebangun citra sekolah yang berkarakter.
Diketahui, Sekolah SMAN 1 Blahbatuh sudah sangat dikenal dengan sekolah yang berkarakter positif dan berbudaya. Adapun fakta-fakta menarik Blasman diantaranya penerapan sekolah berbasis Go-Green, pemanfaatan waktu yang sangat efektif dan kegiatan-kegiatan inovatif lainnya yang melibatkan siswanya.
Penerapan sekolah berbasis Go-Green bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dan kepeduliannya terhadap lingkungan. Dengan menerapkan Go-Green maka terciptalah sekolah yang bersih dan sehat serta terciptanya suasana sekolah yang nyaman. Dikatakan oleh Aryawan, siswa juga dibimbing untuk mampu memilah dan mengkategorikan sampah organik dan non organik. Selain itu Blasman juga sering melakukan kegiatan bakti sosial pemungutan sampah plastik di sekitar lingkungan sekolah. Tujuannya agar siswa memiliki rasa peduli terhadap lingkungan.
Selanjutnya, blasman juga menerapkan anjuran pemanfaatan waktu yang juga efektif, namun karena situasi pandemi saat ini menjadikannya kurang optimal.
“Selama pandemi, banyak siswa yang mengeluhkan rindu suasana belajar tatap muka di sekolah. Pada saat tatap muka 50% pada tahun lalu dan 100% pada bulan Januari siswa sangat antusias dan sangat senang bisa belajar kembali di sekolah. Namun setelah kebijakan dari atasan bahwa pembelajaran dilaksanakan secara daring lagi banyak siswa yang kecewa dan merasa sedih,” ujar Aryawan
Sebelumnya tiap siswa diwajibkan datang 10 menit sebelum pelajaran dan membersihkan kelas sebelum pembelajaran dimulai. Selain itu, siswa juga diwajibkan melakukan persembahyangan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai rasa nasionalisme siswa.
Selain itu, Blasman mendukung penuh siswanya dalam melakukan kegiatan-kegiatan inovatif lainnya. Seperti membuat program kegiatan yang melibatkan seluruh warga dan staf sekolah di lingkungan Blasman. Adapun kegiatan yang paling menarik yaitu BSC (Blasman Science Competition) salah satu kompetisi yang dibuat Blasman sebagai wadah berkompetisi bagi siswa SMP. Menariknya melalui kegiatan tersebut siswa SMP yang mendapatkan juara dalam kompetisi mendapatkan perlakuan istimewa untuk lebih mudah diterima di sekolah Blasman.
Olehnya dari kegiatan-kegiatan tersebut Blasman telah membiasakan siswanya untuk memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi. (rba)