DENPASAR-Sejumlah warga berpakaian adat Madya menyegel kantor Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali di Jalan Ratna, Tonja, Denpasar Utara, Jumat (8/4/2022) siang.
Penyegelan itu dilakukan menggunakan tali plastik mirip garis polisi. Selain itu, pihak yang diduga berasal dari Taksu Bali itu juga menggelorakan orasi yang pada intinya menolak sempradaya.
Tak cukup sampai di situ, massa yang berjumlah puluhan orang itu juga menampilkan pertunjukan calonarang. Mereka meminta PHDI Bali berbenah dan selalu menjaga ajeg Bali. Aksi itu jiga dijaga ketat oleh kepolisian Polresta Denpasar.
Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Made Uder mengatakan, bahwa para peserta demo itu mengaku dari kelompok Taksu Bali. “Iya itu dari Taksu Bali yang mungkin kontra dengan sampradaya,” katanya.
Dijelaskannya, guna menjaga kegiatan itu berjalan kondusif, pihaknya menerjunkan 48 orang personel.
Selain itu juga dibackup oleh kepolisian Polda Bali dan Polsek Denpasar Utara. Dia juga menjelaskan bahwa tali kuning yang dipakai untuk menyegel gerbang kantor PHDI tersebut bukanlah garis polisi. Hanya mirip saja.
“Hanya tali kuning yang mirip saja, sudah kami cek tidak ada tulisan polisinya,” tambahnya sembari melanjutkan bahwa pada prinsipnya semua pihak harus saling menghargai. “Kami harap jika ada kekurangan agar situasi Kamtibmas tidak bergejolak dan tetap kondusif, apalagi nanti Bali menggelar event internasional,” tandasnya.