Cerita mistis mewarnai kaburnya Mikha Fatma Deniza alias Mika, 21, mahasiswi semester tiga Fakultas Hukum (FH), Universitas Mahendradatta, Denpasar, dari rumah.
DIDIK DWI PRAPTONO, Denpasar
ANTARA percaya dan tidak, begitu saat Jawa Pos Radar Bali bertandang ke rumah orang tuanya di Perum Taman Lembusora Blok II, Poh Gading, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Selasa (25/7) malam.
Meski secara fisik Mika terlihat cukup sehat, namun dari sorot mata dari putri semata wayang pasangan suami istri (pasutri) Prasetyo Maskur-Sri Rejeki sering kali masih terlihat kosong.
Sesekali Mika terlihat senyum sambil melirik ke arah kamar tidurnya. “Di situ ada perempuan duduk. Dia diam saja. Kalau di sana pojok dekat gerbang ada cowok bertapa, kalau yang dibalik pintu kakek-kakek,” sebut Mika.
Mendengar Mika yang menyebut dan menunjuk sosok gaib, ayahnya Prasetyo Maskur mengaku sangat terheran-heran.
“Sejak pulang dia katanya bisa melihat yang tidak kelihatan. Padahal, sebelum-sebelumnya dia tidak bisa melihat yang gaib, “terang Pras-sapaan Prasetyo Maskur.
Menurut Mika kepada Jawa Pos Radar Bali, tiga sosok gaib itu diakui tidak jahat dan selalu menjaga dirinya dan kedua orang tuanya.
Sedangkan balik soal cerita Mika saat pergi meninggalkan rumah selama seminggu, cerita setengah nyeleneh mirip kisah kartun Sofia the First pun dialami Mika.
Pasalnya, mirip orang berhalusinasi Mika mengaku seperti princess. Setelah keluar rumah, dengan diajak dan diberi petunjuk wong samar, Mika yang mengaku keluar berjalan kaki sampai ke Terminal Ubung tiba-tiba dijemput oleh seorang yang tidak dikenal dengan menunggang kuda.
“Ada yang jemput naik kuda terbang. Habis itu terbang sampai ke kos Fia (teman SMK Al-Mahruf) di jalan Subur, Monang-Maning, “aku Mika.
Setelah sampai di kos Fia, Mika mengaku disambut biasa oleh teman lamanya. “Dia sama adiknya di kos, tapi tidak punya tetangga, “imbuhnya.
Tapi yang aneh, meski kost temannya tidak punya tetangga, tetapi kata Mika, Fia memiliki teman yang banyak.
“Tapi ruang kosnya tertutup. Dia (Fia) hanya berdua sama adiknya yang masih SD. Kalau orang tuanya di Malang. Kami tidur bertiga, mandi biasa dan pakaian pinjam baju Fia. Kalau makannya mie terus, kadang dibuatin, kadang buat sendiri, “aku Mika yang langsung membuat kedua orang tuanya terheran-heran.
Bahkan, saat menginap di tempat Fia, Mika mengaku hanya tidur, makan dan main HP. “HP-nya aktif terus, tapi dihubungi dan mau menghubungi juga tidak bisa, “tambahnya
Penasaran dengan kos Fia, ayah Mika, Prasetyo sempat mencoba mencari. “Tapi tidak ketemu, Mika hanya bilang Jalan subur, padahal kan panjang sekali. Dia lupa karena jalan yang dilewati saat terlihat karena ngakunya naik kuda terbang, “jelasnya.
Baru setelah selama seminggu, sesuai janji dengan temannya, dia kemudian diantar pulang ke rumahnya di Lembusora. “Jalan Subur ke rumah jalan kaki, nggak capek, “akunya.
Sejak menghilang itulah, Mika diakui orang tuanya banyak keanehan. Selain mengaku bisa melihat mahkluk gaib, perilaku Mika juga berbeda.
“Biasanya dia tukang tidur. Tapi setelah pulang, biarpun begadang dia pagi sudah bangun dan tidak capek. Saya juga heran, “aku Pras diamini istrinya Sri Rejeki.
Dengan perilaku anaknya, Pras dan Sri sempat menanyakan ke kyai. “Kalau menurut keteranganya itu karena pengaruh dibuka mata batinnya. Jadi dia bisa lihat yang orang normal tidak lihat, ” pungkasnya.