DENPASAR-Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Sesetan, Denpasar Selatan di Jalan Pulau Saelus 1A, dibobol kawanan maling pada Jumat (3/6/2022). Peristiwa itu diketahui oleh pihak sekolah sekitar pukul 06.30 Wita. Sejumlah barang berharga seperti dua unit laptop dan kamera raib.
Terkait peristiwa itu, polisi sudah melakukan olah TKP dan juga meminta keterangan beberapa saksi yang mengetahui kejadian itu. Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi mengatakan, sejauh ini sudah ada tiga orang saksi yang diperiksa.
“Ada tiga saksi yang diperiksa,” katanya, Jumat (3/6/2022). Tiga saksi yang diperiksa yakni Wayan Suryani, 57, yang merupakan pekerja tukang bersih sekolah, Made Neke, 72, sekuriti sekolah dan Ni Ketut Sukasih Ariati, 58, guru olahraga di sekolah tersebut.
Dijelaskan Sukadi, diduga kuat kawanan maling itu masuk ke dalam ruangan kepala sekolah dengan cara menjebol pintu. Setelah masuk ke dalam ruangan itu, mereka menggondol dua buah laptop, kamera dan dua perangkat WiFi.
“Kasus ini sedang dalam penyelidikan,” pungkas Sukadi. Dari kejadian ini, kerugian pihak sekolah mencapai kurang lebih belasan juta rupiah.
Reporter: Marsellus Nabunome Pampur
DENPASAR-Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Sesetan, Denpasar Selatan di Jalan Pulau Saelus 1A, dibobol kawanan maling pada Jumat (3/6/2022). Peristiwa itu diketahui oleh pihak sekolah sekitar pukul 06.30 Wita. Sejumlah barang berharga seperti dua unit laptop dan kamera raib.
Terkait peristiwa itu, polisi sudah melakukan olah TKP dan juga meminta keterangan beberapa saksi yang mengetahui kejadian itu. Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi mengatakan, sejauh ini sudah ada tiga orang saksi yang diperiksa.
“Ada tiga saksi yang diperiksa,” katanya, Jumat (3/6/2022). Tiga saksi yang diperiksa yakni Wayan Suryani, 57, yang merupakan pekerja tukang bersih sekolah, Made Neke, 72, sekuriti sekolah dan Ni Ketut Sukasih Ariati, 58, guru olahraga di sekolah tersebut.
Dijelaskan Sukadi, diduga kuat kawanan maling itu masuk ke dalam ruangan kepala sekolah dengan cara menjebol pintu. Setelah masuk ke dalam ruangan itu, mereka menggondol dua buah laptop, kamera dan dua perangkat WiFi.
“Kasus ini sedang dalam penyelidikan,” pungkas Sukadi. Dari kejadian ini, kerugian pihak sekolah mencapai kurang lebih belasan juta rupiah.
Reporter: Marsellus Nabunome Pampur