33.9 C
Jakarta
24 November 2024, 16:06 PM WIB

FKIP Unmas Denpasar Gelar Workshop bagi Guru PAUD Se-Tabanan

TABANAN, Radar Bali – Workshop pembelajaran yang fun dan berbudaya melalui metode STEAM berbahan loose part diberikan kepada para guru PAUD se-Tabanan.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diprakarsai Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar ini berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.

Selain sebagai wujud pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi, workshop digelar untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang bermuatan karakter dengan menekankan budaya lokal di seluruh PAUD se-Kecamatan Tabanan.

Workshop yang dihadiri 21 guru PAUD ini mengangkat topik “Pembelajaran yang Fun dan Berbudaya Melalui Metode STEAM Berbahan Loose Part”.

Wakil Dekan II FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar, I Gde Putu Agus Pramerta mengatakan workshop digelar sebagai bentuk penguatan silaturahmi dan realisasi kerja sama antara FKIP Unmas Denpasar dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Unmas Denpasar atas sumbangsihnya sehingga mampu memberikan kebermanfaatan bagi pendidikan di kota Tabanan.

“Mari kita bangun kolaborasi kuat dan simultan demi meningkatkan fungsi kelembagaan, kualitas pendidikan di kabupaten Tabanan, dan demi menciptakan generasi-generasi yang berkualitas di kabupaten Tabanan,” ucapnya.

Adapun pemaparan materi disampaikan oleh dosen FKIP Unmas Denpasar, yaitu Putu Sri Astuti yang memaparkan prinsip pembelajaran PAUD, keterkaitan antara metode STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, dan Math) dan material loose part dalam menciptakan pelajaran yang fun dan berbudaya bagi anak-anak PAUD.

Jelasnya, material loose part adalah media material lepas yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan yang digunakan dapat dipindah-pindah, dibawa, digabung ulang, dirancang ulang, dipisahkan, atau digabungkan kembali.

“Melalui bermain, anak akan merasakan sesuatu di dalam dirinya, yaitu rasa senang, rasa bahagia, ketertarikan, sehingga akan mempermudah mereka dalam menerima dan meresapi pembelajaran,” tandasnya. (rba/ken)

 

 

 

 

 

TABANAN, Radar Bali – Workshop pembelajaran yang fun dan berbudaya melalui metode STEAM berbahan loose part diberikan kepada para guru PAUD se-Tabanan.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diprakarsai Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar ini berlangsung di Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.

Selain sebagai wujud pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi, workshop digelar untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang bermuatan karakter dengan menekankan budaya lokal di seluruh PAUD se-Kecamatan Tabanan.

Workshop yang dihadiri 21 guru PAUD ini mengangkat topik “Pembelajaran yang Fun dan Berbudaya Melalui Metode STEAM Berbahan Loose Part”.

Wakil Dekan II FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar, I Gde Putu Agus Pramerta mengatakan workshop digelar sebagai bentuk penguatan silaturahmi dan realisasi kerja sama antara FKIP Unmas Denpasar dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Unmas Denpasar atas sumbangsihnya sehingga mampu memberikan kebermanfaatan bagi pendidikan di kota Tabanan.

“Mari kita bangun kolaborasi kuat dan simultan demi meningkatkan fungsi kelembagaan, kualitas pendidikan di kabupaten Tabanan, dan demi menciptakan generasi-generasi yang berkualitas di kabupaten Tabanan,” ucapnya.

Adapun pemaparan materi disampaikan oleh dosen FKIP Unmas Denpasar, yaitu Putu Sri Astuti yang memaparkan prinsip pembelajaran PAUD, keterkaitan antara metode STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, dan Math) dan material loose part dalam menciptakan pelajaran yang fun dan berbudaya bagi anak-anak PAUD.

Jelasnya, material loose part adalah media material lepas yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan yang digunakan dapat dipindah-pindah, dibawa, digabung ulang, dirancang ulang, dipisahkan, atau digabungkan kembali.

“Melalui bermain, anak akan merasakan sesuatu di dalam dirinya, yaitu rasa senang, rasa bahagia, ketertarikan, sehingga akan mempermudah mereka dalam menerima dan meresapi pembelajaran,” tandasnya. (rba/ken)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/