DENPASAR– Perlahan jumlah kunjungan wisatawan mancangeara (wisman) ke Bali terus mengalir. Jumlah kunjungan wisman ke Bali per 22 Mei 2022 mencapai 173.666 orang.
Sedangkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia periode Januari hingga April 2022 total mencapai 313.800 orang. Hal itu terungkap dalam rapat kerja Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno.
Ketua BPBD Bali, Prof Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang karib disapa Cok Ace berharap pemerintah menyusun kebijakan yang tepat untuk meningkatkan volume kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.
Jika diibaratkan proses penyembuhan, menurutnya Pariwisata Bali membutuhkan obat yang tepat. Ia lantas menyinggung belum sinkronnya daya dukung jumlah penerbangan dengan animo wisatawan yang menyebabkan belum maksimalnya tingkat kunjungan.
“Perlu adanya obat yang cocok berupa perubahan kebijakan. Jangan sampai kita habis-habisan promosi, tapi jumlah kunjungan tak banyak meningkat karena tak didukung jumlah penerbangan,” ujar Cok Ace.
Menanggapi apa yang disampaikan Wagub Cok Ace, Sandiaga Uno mengapresiasi semangat yang ditunjukkan oleh jajaran BPPD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali dalam melaksanakan rapat kerja.
Terkait upaya pemulihan sektor pariwisata, ia menyebut dua hal yang butuh perhatian serius yaitu manajemen supply dan demand. Disebutkan olehnya, kedua komponen itu mesti mendapat perhatian serius jajaran BPPD Bali dan komponen lainnya yang berkecimpung dalam sektor pariwisata.
Pada bagian lain, Sandiaga juga menginformasikan bahwa hingga saat ini Bali masih menjadi destinasi wisata yang luar biasa. “Dari hasil road show saya, sejauh ini Bali masih menjadi top off mind di sejumlah negara,” ungkapnya.
Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa demand (permintaan) sebenarnya ada tapi supply terkendala masih terbatasnya jumlah penerbangan ke Pulau Dewata.
“Jadi, tugas krusial kita saat ini adalah mengecek supply and demand management. Solusinya adalah kita bersama-sama berusaha mendorong penambahan jumlah penerbangan ke Bali, termasuk seat capacity,” terangnya.
Terkait kendala ini, ia telah berbicara dengan Menteri Perhubungan mengenai kemungkinan modifikasi kesepakatan dengan sejumlah airlines sehingga bisa menambah jumlah penerbangan ke Bali.
Melalui upaya ini, ia berharap target kunjungan wisman sebanyak 1,5 juta di tahun 2022 ini bisa terlampaui. Menurutnya, pemerintah berkepentingan dengan percepatan pemulihan sektor pariwisata sebagai bagian penting dalam penggerak roda perekonomian.
Ia menargetkan, kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bagi devisa negara bisa mencapai 20 persen. Dengan demikian, sektor ini akan diperhitungkan karena menjadi mesin pendorong yang kuat bagi kebangkitan perekonomian dan membuka peluang kerja.
Pada bagian lain, Sandiaga Uno juga menyinggung terobosan pemulihan sektor pariwisata selain yang selama ini telah dilaksanakan seperti kebijakan bebas karantina dan pemberian Visa On Arrival (VoA) bagi wisman yang datang dari sejumlah negara.
Terobosan lain yang menurutnya bisa menjadi alternatif adalah konsep silver economy dalam dunia kepariwisataan. Program ini diarahkan untuk menggarap potensi wisman berusia di atas 60 tahun yang mengontrol kue ekonomi hingga US$ 1 triliun.
Mereka ini, ujar Sandiaga Uno, butuh tempat yang nyaman untuk bekerja saat meninggalkan negaranya di musim dingin, kurang lebih selama tiga bulan. Bali bisa menjadi tempat yang nyaman bagi kelompok silver economy untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Periode Januari hingga April 2022, jumlah kunjungan wisatawan manca negara ke Indonesia total mencapai 313.800 orang. Sementara jumlah kunjungan wisman ke Bali per tanggal 22 Mei 2022 ke Bali telah mencapai 173.666 orang.
Melalui berbagai terobosan yang terus dilakukan, ia berharap kunjungan wisman ke Indonesia terus meningkat. Pihaknya menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2023 menyentuh angka 3,5 hingga 7,4 juta dari 15 pasar utama.
Khusus terkait dengan promosi, Menparekraf menyampaikan bahwa konsep digital menjadi pilihan yang lebih efektif untuk dilakukan saat ini. Menambahkan penjelasan Sandiaga Uno, Sekretaris Kemenparekraf/Baparekraf sekaligus Plt. Deputi Bidang Pemasaran Ni Wayan Giri Adnyani menginformasikan bahwa anggaran promosi di Kemanparekraf turun 30 persen dari tahun lalu.
“Jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, anggarannya berkurang 80 persen,” tukasnya.
Ia lantas mencontohkan pola yang ditempuh Singapura, negara ini hanya fokus menggarap negara-negara berpengaruh seperti Amerika. Sebab jika negara yang berpengaruh ini telah aware, maka yang lain akan mengikuti. (san)