DENPASAR, Radar Bali – Para pengemar musik Disk Jockey (DJ) kini patut berbahagia. Sebab, sebuah charity besar bertajuk Vibes For The Tribe Festival akan digelar pada 25-26 Juli 2022.
Charity ini menampilkan 57 DJ yang akan bermain bergantian secara live streaming di Bali mulai pukul 14.00 WITA esok. Salah satu penggawa acara yang tampil nanti adalah DJ Fadi, seorang musisi yang hidup di Bali hampir 20 tahun lamanya.
“Karena ini adalah kehidupan saya yang mendarah daging (sebagai DJ) dan sangat tahu bagaimana membuat event ini. Untuk itu, saya ingin memberikan sumbangsih kepada masyarakat di Bali melalui program #togetherforbali oleh Yayasan Aku For Bali,” ujar DJ Fadi pada Jumat (24/6/2022).
Yang membuat event ini sedikit berbeda adalah dibuat melalui live streaming selama 35 jam di Twitch.tv dan dapat diakses melalui https://vibesforthetribes.com/poster pada tanggal 25-26 Juli 2022.
“Untuk persiapan, seperti biasa kami sudah mengecek semua alat dan kesiapan sinyal internet karena akan streaming selama 35 jam non stop,” ujar DJ Fadi.
Di sisi lain, Indah Kalalo dari #togetherforbali memilih Bali sebagai salah satu panggung streaming karena ingin berbuat sesuatu untuk pulau Bali.
Sedangkan untuk konsep, Ia ingin membuat konsep bagaimana cara menggalang dana tanpa hanya mengandalkan sebuah donasi dari donatur namun dari keuntungan sebuah acaralah yang dipergunakan untuk sebagai donasi.
“Karena kami semua sekarang hidup di Bali menikmati indahnya pulau Bali dan budayanya dan ingin memberikan sesuatu kepada pulau tercinta,” ujar Indah yang merupakan artis film di tanah air ini.
Sementara itu, Pembina Yayasan Aku For Bali, Satya Wibhawa yang juga putra daerah dari Bali namun dibesarkan di luar Bali ini ingin kembali ke Bali untuk memberikan sesuatu kepada Bali.
“Bali dikenal sebagai daerah yang ditunjang oleh pariwisata, namun disayangkan masih banyak daerah di Bali yang masih belum tersentuh kemapanan dan hidup dibawah garis kemiskinan,” herannya.
Untuk itulah, #togetherforbali dan Yayasan Aku For Bali menggelar charity ini. Sehingga, bila ada keuntungan dari acara ini, sepenuhnya akan digunakan untuk kegiatan sosial.
“Of course, semua hasil keuntungan akan diperuntukkan untuk Bali that’s why this movement name #togetherforBali,” sambung Indah Kalalo.
Bagi #togetherforbali dan Yayasan Aku For Bali yang selama pandemi hingga saat ini masih aktif berbagi ke pelosok-pelosok desa di Bali mengaku senang karena yang di awalnya hanya melakukan kegiatan sosial ini sendiri dan sekarang banyak teman yang turut serta membantu kegiatan sosial ini.
“Di samping mengumpulkan dana untuk kegiatan sosial namun juga menjadi sebuah terobosan ekonomi kreatif yang juga dapat mendorong ekonomi di Bali dengan cara membuat event ini,” sambung Satya kembali.
Lalu apa tindak lanjut usai acara ini? Anita, selaku Ketua Yayasan Aku For Bali mengatakan, untuk program berbagi pangan setiap hari kecuali minggu, program bagi sembako, bedah rumah, pengobatan dan program pendidikan gratis berupa les bahasa Inggris yang sudah dijalani berharap bisa merambah lebih luas seluruh Bali.
“Harapannya pribadi agar makin banyak orang yang mau lebih perhatian kepada lingkungan sekitarnya, karena kita tidak tahu mungkin orang terdekat kita membutuhkan bantuan tanpa kita sadari dan harapan agar ekonomi di Bali lebih merata tanpa hanya tergantung oleh sektoral pariwisata semata,” pungkasnya. (rba/ara/han)