DENPASAR – Rasa tidak ikhlas masih menggelayut dibenak Ketua DPD Golkar Bali Ketut Sudikerta ketika rekomendasi cagub dari DPP Golkar diturunkan menjadi cawagub.
Bahkan, pejabat yang akrab disapa Tommy ini mengaku sempat berpikir tidak maju Pilgub Bali 2018 jika ditugaskan sebagai cawagub.
Dia lebih memilih membesarkan partai saja. Sebagai penggantinya, Partai Golkar sudah punya beberapa nama lain.
Di antaranya, Wayan Geredeg, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, dan Gde Sumarjaya Linggih (Demer).
Terkait hal itu, dirinya sudah berkomunikasi degan DPP Golkar. Menurutnya sejauh ini respon pusat cukup positif.
Sudikerta mengaku sudah mendapat undangan dari DPP Partai Golkar. “Tapi undangannya bukan sebagai kandidat, melainkan sebagai Ketua DPD Golkar Bali. Saya akan hadir,” tuturnya.
Menurut dia, DPP Partai Golkar memiliki penilaian terhadap dirinya sehingga membuat keputusan baru, yakni menjadi Cawagub mendampingi Cagub Rai Mantra.
Belum lagi mencermati dinamika politik yang ada di Bali. Sebagai kader partai, dirinya loyal untuk membesarkan partai.
Dirinya pasti patuh dan taat dengan partai. Apalagi selama ini tidak pernah menolak penugasan partai.
“Tapi, dalam konteks ini, saya minta waktu untuk memberikan jawaban. Karena saya tidak sendiri, saya punya keluarga. Juga ada tim saya yang selama ini sudah bergerak,” tegas Sudikerta.
Ia pun meminta semua pihak bersabar, karena hingga saat ini dirinya masih memegang SK sebagai Cagub.
Dirinya juga belum menerima SK pencabutan atas SK DPP Partai Golkar terdahulu. Begitu pula dengan SK baru terkait penegasannya sebagai Cawagub, juga belum diterima.