BANGLI-Kunjungan wisatawan ke desa wisata Penglipuran, Bangli membludak setelah Pandemi covid-19 mulai melandai di Bali dan Indonesia. Per hari, jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 1.500 sampai 2.000 orang dan didominasi wisatawan domestic (Wisdom). Bahkan, jumlah ini menjadi yang tertinggi dibandingkan masa-masa sebelum pandemi covid-19.
“Saat ini laporan dari pengelola, rata2 per hari sudah 1.500 sampai 2.000 wisatawan. Sejak bulan Mei atau lebaran, animo masyarakat semakin meningkat. Bahkan jumlah ini lebih tinggi dari normalnya sebelum pandemi yang hanya berkisar 700 sampai 800-an kunjungan per hari,” ujar Kelian desa adat Penglipuran, Bangli, I Wayan Budiarta di desa Penglipuran, Sabtu (25/6/2022).
Bahkan untuk turis asing yang mengunjungi desa Penglipuran selama bulan Juni 2022 ini sudah mencapai 2.900 orang. Guna memaksimalkan kunjungan wisatawan, kini tiga loket tiket baru dibangun di tiga pintu masuk desa adat Penglipuran. Tiga loket tiket itu dibangun dari kerjasama antara pihak pengelola dengan Mandiri Utama Finance.
Anggaran membangun tiga loket tiket itu memakai dana CSR yang berjumlah kurang lebih Rp. 120 juta. “Ini betul-betul membantu bagi kami demi terciptanya pariwisata yang lebih profesional ke depannya. Desa Penglipuran salah satu desa wisata yang berbasis budaya dan tradisi. Kedepannya kami berharap Mandiri Utama Finance bisa bekerja sama juga untuk sektor lain,” tambahnya.
Sementara itu, Ruli Setiawan direktur utama Mandiri Finance mengatakan pembangunan
tiga loket ini dilakukan untuk mengoptimalkan kunjungan wisatawan ke desa budaya Penglipuran.
“Sekarang Bali sudah mulai banyak pengunjung. Kami berharap semoga ini bentuk kami peduli membantu pembangunan tiga loket masuk. Kepedulian kami terhadap masyarakat Bali, kami juga banyak membantu pembangunan desa adat dan pura. Kami sering melakukan itu. Semoga kami bisa membantu mengoptimalkan kunjungan wisatawan di Bali,” pungkasnya.