DENPASAR, radarbali.id- Tiga Sekaa Gong Kebyar Kabupaten Badung tampil apik dalam satu panggung serangkaian Utsawa (Parade) Gong Kebyar Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 di Panggung Terbuka Ardha Chandra, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center), Sabtu (25/6) malam. Mengangkat tema “Pasir Ukir” dalam memaknai tema PKB 2022 yakni Danu Kerthi; Huluning Amreta, Duta Kabupaten Badung memukau belasan ribu penonton selama lebih dari tiga jam pementasan.
Gong Kebyar Dewasa (GKD) diwakili oleh Sanggar Seni Mario Bros Banjar Sengguan, Desa Buduk, Mengwi, Gong Kebyar Anak-anak (GKA) diwakili oleh Sanggar Seni Dwi Kumala Banjar Ulapan 2, Desa Blahkiuh, dan Gong Kebyar Wanita (GKW) diwakili oleh Sanggar Seni Nawa Ratna Banjar Peken, Desa Bualu, Kuta Selatan.
Penampilan Duta Badung disambut hangat belasan ribu penonton. Meski dalam beberapa penampilan sempat diguyur hujan, namun para seniman tak patah semangat dan tetap tampil di tengah hujan. Sekda Adi Arnawa memberikan apresiasi tinggi karena Duta Badung menampilkan yang terbaik. “Ini penampilan yang luar biasa dari Duta Kesenian Kabupaten Badung. Para seniman kita sudah menampilkan yang terbaik,” ujarnya.
Sekda Adi Arnawa menambahkan, Gubernur Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Cok Ace juga memberikan apresiasi kepada seniman Badung yang terlibat dalam Parade Gong Kebyar ini. “Semoga penampilan dan persembahan yang akan datang selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua,” sambungnya.
Duta Badung mengangkat tema “Pasir Ukir” memaknai tema PKB 2022 yakni Danu Kerthi; Huluning Amreta, memuliakan air sebagai sumber kehidupan. Secara filosofi dijelaskan pasir berarti laut dan ukir berarti gunung. Menggambarkan Badung memiliki spirit segara gunung atau gunung dan laut sebagai sumber kemakmuran. Gunung selalu mengalirkan air ke arah laut sebagai sumber kehidupan.
Sebagai sajian pembuka, Sekaa Gong Kebyar Dewasa (GKD) Sanggar Seni Mario Bros membawakan karya Tabuh Pat Lelambatan Segara Wera yang menceritakan siklus pemuaian air. Disambung dengan Gong Kebyar Anak-anak (GKA) Sanggar Seni Dwi Kumala dengan Tabuh Palguna Warsa yang menggambarkan proses turun hujan. Gong Kebyar Wanita (GKW) Sanggar Seni Nawa Ratna kemudian menampilkan Gegitaan Telaja Waja Sakti yang menggambarkan sumber mata air dan sumber kehidupan mampu memberikan kekuatan dalam diri manusia.
Selanjutnya ketiga Sekaa Gong Kebyar menampilkan garapan lainnya yang semuanya terkait dengan tema Pasir Ukir. Sanggar Seni Mario Bros menampilkan Tari Kreasi Toya Raga dan Tabuh ‘Anglukat Agung’. Sanggar Seni Dwi Kumala tampilkan Dolanan Lelakut, Tabuh Kreasi Pepanggulan ‘Gili Manik’, serta Sanggar Seni Nawa Ratna mempersembahkan Tabuh Pepanggulan Tapak Ngalu, Fragmentari Sundari Ciptaning. (dwi/ken)