DENPASAR, radarbali.id- Jika ingin sukses dan mampu bersaing, para pedagang harus mau mengubah cara berpikir terkait metode transaksi.
Pilihan menghitung uang yang keluar masuk secara manual sudah ketinggalan zaman.
Hitungan manual ini juga membuat pemasukan dan pengeluaran uang dalam bisnis Anda tidak transparan dan sangat rentan tidak sesuai sehingga ujung-ujungnya merugi.
Ironisnya, meski sangat rentan mengakibatkan kerugian, faktanya masih 90 persen pedagang di Indonesia, khususnya di Bali masih menggunakan metode transaksi manual.
Hanya 2 persen yang menggunakan manual kasir, 7 persen aplikasi Posy, dan 1 persen menggunakan aplikasi pembukuan.
Hal ini menjadi kegelisahan Vlad Ayukaev.
Pemuda Rusia ini pun ingin berbagi dengan para pedagang kecil di Indonesia, khususnya Bali agar mampu bersaing dan mengelola bisnis kecilnya secara profesional sehingga kelak menjadi bisnis besar serta menguntungkan banyak pihak.
Ditemui di Artotel, Sanur, Denpasar, Selasa, 12 Juli 2022, Vlad Ayukaev menawarkan aplikasi sederhana untuk urusan transaksi keuangan yang bernama Posy Kasir Online.
Sarjana Ilmu Komputer (Bachelor of Science) jebolan Universitas Minnesota yang sejak Juli 2022 menjadi Direktur Utama Studio Ventura di Indonesia itu mengatakan Pintar Ventura Group adalah startup builder di Jakarta yang memiliki visi untuk meneliti, mengembangkan, dan berinvestasi dalam peluang bisnis yang berkembang pesat di pasar fintech Indonesia.
“Merk yang paling terkenal adalah Posy- Kasir Online dan aplikasi pembayaran Klikoo. Terdiri dari 60 profesional tergabung dalam tim dan telah melayani lebih dari 10.000 klien bisnis,” ucap Vlad Ayukaev.
Diterangkan secara terperinci, Vlad Ayukaev menyebut berdasarkan hasil penelitian tim kasir online Posy, 37 persen dari seluruh pengusaha kecil atau UMKM di Jakarta memilih menjalankan usaha perdagangan, baik grosir maupun eceran.
Sedangkan 30 persen menjalankan usaha catering dan restoran, serta 7 persen membuka usaha jasa pengiriman.
Di antara semua usaha di Jakarta, persentase usaha mikro adalah 98,78 persen.
Ungkapnya lebih lanjut, persentase sektor UMKM ini sangat tinggi karena dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya kepedulian pemerintah daerah terhadap sektor UMKM dan kondisi yang mendukung perkembangan di wilayah terpadat di Indonesia itu.
Pada tahun 2021, Pemerintah Indonesia mengalokasikan Rp744,7 triliun rupiah untuk melawan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi.
Dari anggaran tersebut, Rp162,4 triliun digunakan untuk membantu UMKM dan koperasi, termasuk dengan pemberian bantuan modal kerja.
“Selama beberapa bulan terakhir, tim penjualan kasir online Posy telah mengunjungi lebih dari 17.000 gerai. Dari jumlah tersebut, 77,4 persen UMKM dijalankan oleh pemiliknya sendiri dan hanya 22,6 persen yang memiliki beberapa pegawai,” ungkap Vlad Ayukaev.
Faktanya, para pemilik usaha yang mengelola transaksi dengan manual tidak mampu membayar karyawan untuk bisnis.
Bisnis ini diandalkan untuk penghasilan dari hari ke hari, bukan untuk ekspansi bisnis.
Sebagian besar tidak memisahkan keuntungan dan pendapatan.
Kondisi ini jelas Vlad Ayukaev kemungkinan besar akan berujung pada kebangkrutan.
Sebelum terlambat Vlad Ayukaev mengajak para pelaku UMKM untuk memperbaiki pembukuan sehingga seluruh transaksi tercatat dengan baik.
“Dengan Posy tak hanya transaksi yang tercatat dengan detail, tetapi juga stok barang persediaan. Dengan Posy para pejuang UMKM juga bisa mengevaluasi pendapatan harian dan bulanan. Bahkan untuk efektivitas pembelian dari distributor pembelian bisa diatur kembali hanya barang dengan penjualan tinggi,” tandasnya.
Sejauh ini, rinci Vlad Ayukaev, Posy Kasir Onlie sudah digandrungi sejumlah pelaku bisnis di Indonesia didominasi oleh F&B mikro kecil (58,4 persen), toko busana kecil (5,8 persen), sembako kecil (9,5 persen), toko telepon atau kredit (5,2 persen), dan outlet tembakau (2,0 persen).
Digarisbawahi Vlad Ayukaev ada sejumlah perbedaan antara UMKM di Jakarta dengan daerah lain seperti Provinsi Bali.
Para pelaku UMKM di Jakarta dominan sukses dan usahanya berkembang karena penguasaan literasi digital yang lebih tinggi.
Hal ini juga ditopang akses internet yang lebih luas serta akses berbagai layanan keuangan, baik perbankan, pinjaman usaha, dan sejenisnya yang lebih mudah.
“Namun, dengan Posy Kasir Online para pejuang UMKM tak usah risau karena sudah memiliki akunting profesional di handphone masing-masing,” tutupnya. (ken)