27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:04 AM WIB

CoE Kelas Profesional Unggas UMM Lahirkan Mahasiswa Lulus Tepat Waktu

MALANG, radarbali.id- Dukung program UMM PASTI, yakni mahasiswa lulus tepat waktu 3,5-4 tahun dan mandiri, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) jalankan program-program konkret.

Salah satu program yang digalakkan adalah Center of Excellence (CoE) sejak tahun 2017. Program CoE ini dipelopori oleh Program Studi Peternakan melalui CoE Kelas Profesional Unggas.

Hingga saat ini, sudah ada tiga angkatan yang dihasilkan dengan kompetensi dan skill yang mumpuni di bidang perunggasan, khususnya ayam petelur. Koordinator CoE Unggas Dr. Ir. Abdul Malik, MP menjelaskan bahwa kelas profesional unggas ini sudah dijalankan sejak lama.

Bahkan sebelum Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Hingga saat ini sudah berjalan tiga batch, yang masing-masing batch terdiri dari 40 mahasiswa. Khusus untuk batch ke-3, sebanyak 40 mahasiswa berhasil lulus tepat waktu secara bersamaan, yaitu 3,5-4 tahun. Total, sudah ada 120 mahasiswa peserta Kelas Profesional Unggas yang lulus dan memiliki skill sesuai dengan kebutuhan kualifikasi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” kata Abdul Malik.

Para mahasiswa sekolah unggas akan mengikuti kelas bersama dosen praktisi dari DUDI selama enam bulan. Kemudian dilanjutkan dengan magang selama enam bulan pula di perusahaan-perusahaan bergengsi.

Mereka juga bebas skripsi karena di akhir magang nanti ada proses uji kompetensi yang bisa dijadikan tugas akhir.

“Sampai saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang bekerja sama dalam pengembangan sekolah unggas, yaitu PT. Jatinom Indah Agri, Charoen Pokphand Indonesia, Sanbe, Mensana, SKM, Big Dutchman, dan lain-lain. Saya bisa jamin mereka yang lulus dari sekolah unggas sudah memiliki kompetensi yang mumpuni. Masa tunggu dari kelulusan sampai mendapatkan kerja juga akan lebih pendek dan segera bisa terserap dunia kerja. Mereka bisa masuk di perusahaan atau bahkan bisa membangun usahanya sendiri,” tambah Malik.

Setelah satu semester mengikuti kelas langsung dari DUDI, para peserta juga berkesempatan langsung terjun ke lapangan untuk magang selama enam bulan. Pada proses ini, mereka akan diberi tanggung jawab untuk mengatur 30.000 hingga 50.000 ayam dan 10-20 karyawan penjaga kandang.

Para peserta akan mengelola kandang mulai dari persiapan hingga nantinya panen sehingga bisa mendapatkan ilmu yang utuh.

“Kalau magang biasa itu kan hanya sebentar dan ilmunya juga setengah-setengah. Berbeda dengan magang CoE ini yang komprehensif. Adapun kegiatan selama mengikuti kelas ini bisa dikonversikan ke mata kuliah mahasiswa. 20 SKS untuk materi di kelas dan 20 SKS untuk magang selama enam bulan di perusahaan. Jadi memang CoE ini tidak mengganggu proses perkuliahan mahasiswa, malah membantu mereka untuk lebih cepat lulus,” tegasnya.

Menariknya, pada akhir program, para peserta akan mendapatkan banyak benefit. Mulai dari bebas skripsi hingga sertifikat DUDI yang akan memudahkan karir mereka ke depan.

“Semoga berbagai terobosan dan inovasi CoE ini bisa memastikan kelulusan mahasiswa. Pun dengan beragam bekal agar bisa menjadi lulusan yang mandiri. Didukung dengan ratusan kerjasama dengan pihak DUDI, saya yakin dapat memberikan percepatan skill bagi mahasiswa serta peluang yang besar dalam keterserapan alumni di perusahaan-perusahaan yang ada,” tegas Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. (rba/ken)

MALANG, radarbali.id- Dukung program UMM PASTI, yakni mahasiswa lulus tepat waktu 3,5-4 tahun dan mandiri, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) jalankan program-program konkret.

Salah satu program yang digalakkan adalah Center of Excellence (CoE) sejak tahun 2017. Program CoE ini dipelopori oleh Program Studi Peternakan melalui CoE Kelas Profesional Unggas.

Hingga saat ini, sudah ada tiga angkatan yang dihasilkan dengan kompetensi dan skill yang mumpuni di bidang perunggasan, khususnya ayam petelur. Koordinator CoE Unggas Dr. Ir. Abdul Malik, MP menjelaskan bahwa kelas profesional unggas ini sudah dijalankan sejak lama.

Bahkan sebelum Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Hingga saat ini sudah berjalan tiga batch, yang masing-masing batch terdiri dari 40 mahasiswa. Khusus untuk batch ke-3, sebanyak 40 mahasiswa berhasil lulus tepat waktu secara bersamaan, yaitu 3,5-4 tahun. Total, sudah ada 120 mahasiswa peserta Kelas Profesional Unggas yang lulus dan memiliki skill sesuai dengan kebutuhan kualifikasi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” kata Abdul Malik.

Para mahasiswa sekolah unggas akan mengikuti kelas bersama dosen praktisi dari DUDI selama enam bulan. Kemudian dilanjutkan dengan magang selama enam bulan pula di perusahaan-perusahaan bergengsi.

Mereka juga bebas skripsi karena di akhir magang nanti ada proses uji kompetensi yang bisa dijadikan tugas akhir.

“Sampai saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang bekerja sama dalam pengembangan sekolah unggas, yaitu PT. Jatinom Indah Agri, Charoen Pokphand Indonesia, Sanbe, Mensana, SKM, Big Dutchman, dan lain-lain. Saya bisa jamin mereka yang lulus dari sekolah unggas sudah memiliki kompetensi yang mumpuni. Masa tunggu dari kelulusan sampai mendapatkan kerja juga akan lebih pendek dan segera bisa terserap dunia kerja. Mereka bisa masuk di perusahaan atau bahkan bisa membangun usahanya sendiri,” tambah Malik.

Setelah satu semester mengikuti kelas langsung dari DUDI, para peserta juga berkesempatan langsung terjun ke lapangan untuk magang selama enam bulan. Pada proses ini, mereka akan diberi tanggung jawab untuk mengatur 30.000 hingga 50.000 ayam dan 10-20 karyawan penjaga kandang.

Para peserta akan mengelola kandang mulai dari persiapan hingga nantinya panen sehingga bisa mendapatkan ilmu yang utuh.

“Kalau magang biasa itu kan hanya sebentar dan ilmunya juga setengah-setengah. Berbeda dengan magang CoE ini yang komprehensif. Adapun kegiatan selama mengikuti kelas ini bisa dikonversikan ke mata kuliah mahasiswa. 20 SKS untuk materi di kelas dan 20 SKS untuk magang selama enam bulan di perusahaan. Jadi memang CoE ini tidak mengganggu proses perkuliahan mahasiswa, malah membantu mereka untuk lebih cepat lulus,” tegasnya.

Menariknya, pada akhir program, para peserta akan mendapatkan banyak benefit. Mulai dari bebas skripsi hingga sertifikat DUDI yang akan memudahkan karir mereka ke depan.

“Semoga berbagai terobosan dan inovasi CoE ini bisa memastikan kelulusan mahasiswa. Pun dengan beragam bekal agar bisa menjadi lulusan yang mandiri. Didukung dengan ratusan kerjasama dengan pihak DUDI, saya yakin dapat memberikan percepatan skill bagi mahasiswa serta peluang yang besar dalam keterserapan alumni di perusahaan-perusahaan yang ada,” tegas Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. (rba/ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/