27.1 C
Jakarta
21 November 2024, 23:56 PM WIB

UMM Launching CoE Koi, Lahirkan SDM Unggul dan Entrepreneur Handal

 

MALANG, Radar Bali-Pendirian Center of Excellence (CoE) Koi Universitas Muhammadiyah malang (UMM) dinilai dapat mendorong generasi muda menjadi entrepreneur dengan skill mumpuni. Dengan begitu, lapangan pekerjaan semakin banyak dan mampu mengentaskan kemiskinan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Produksi dan Usaha Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Ir. Arik Wibowo, M.Si. dalam Malang Koi Show di UMM, Minggu (28/8) lalu.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa budidaya ikan hias belakangan semakin meningkat. Maka, dengan adanya CoE Koi UMM, diharapkan muncul pengusaha muda yang fokus di bidang ini. Hingga nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

“Adapun produksi ikan pada 2021 kemarin mengalami peningkatan dibandingkan 2020 dengan jumlah 1,6 miliar ekor berbanding 1,4 miliar ekor ikan. Berkat peningkatan ini, kita menargetkan agar Indonesia mampu mendapatkan predikat sebagai penghasil ikan hias nomor satu di dunia. Mengalahkan Singapura, Cina, bahkan Jepang,” tegasnya.

Arik juga memberikan apresiasi yang besar bagi UMM karena menyediakan sekolah profesional yang fokus pada ikan hias koi. Ia berharap CoE ini bisa memberikan skill baru bagi peserta sehingga mampu memberikan edukasi dan pekerjaan di kemudian hari.

Adapun CoE Koi UMM menjadi satu-satunya sekolah profesional Koi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Ada tiga program utama di dalamnya yakni kelas-kelas yang materinya langsung diberikan oleh ahli dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Di kelas tersebut, peserta akan mendapatkan materi yang berbeda ketimbang yang ada di kelas.

“Kemudian ada juga program praktek kerja profesional dan praktek bisnis koi yang akan memberikan mahasiswa pengalaman nyata mengelola koi dari hulu sampai hilir. Sehingga mereka bisa tahu dan paham apapun mengenai ikan koi. Apa yang harus dilakukan untuk membuat ikan-ikannya sehat, terhindar penyakit, hingga bagaimana proses bisnis koi akan terus berjalan,” tegas Riza Rahman Hakim, S.Pi., M.Sc. selaku dosen prodi akuakultur UMM.

Sampai saat ini, CoE Koi prodi akuakultur UMM sudah menggaet beberapa DUDI seperti CV Indo Koi Malang, Astro Koi Blitar dan Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI). Ke depannya, akan ada banyak mitra yang turut bergabung dan berkontribusi dalam program CoE ini.

“Tentu ada berbagai prospek kerja yang bisa dimasuki oleh lulusan sekolah profesional CoE Koi ini. Tidak hanya terbatas menjadi seorang peternak koi, tapi juga pebisnis, peneliti, hingga nantinya bisa memberikan terobosan atau inovasi baru dalam dunia ikan koi,” ungkap Riza mengakhiri. (mar/han)

 

MALANG, Radar Bali-Pendirian Center of Excellence (CoE) Koi Universitas Muhammadiyah malang (UMM) dinilai dapat mendorong generasi muda menjadi entrepreneur dengan skill mumpuni. Dengan begitu, lapangan pekerjaan semakin banyak dan mampu mengentaskan kemiskinan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Produksi dan Usaha Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Ir. Arik Wibowo, M.Si. dalam Malang Koi Show di UMM, Minggu (28/8) lalu.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa budidaya ikan hias belakangan semakin meningkat. Maka, dengan adanya CoE Koi UMM, diharapkan muncul pengusaha muda yang fokus di bidang ini. Hingga nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

“Adapun produksi ikan pada 2021 kemarin mengalami peningkatan dibandingkan 2020 dengan jumlah 1,6 miliar ekor berbanding 1,4 miliar ekor ikan. Berkat peningkatan ini, kita menargetkan agar Indonesia mampu mendapatkan predikat sebagai penghasil ikan hias nomor satu di dunia. Mengalahkan Singapura, Cina, bahkan Jepang,” tegasnya.

Arik juga memberikan apresiasi yang besar bagi UMM karena menyediakan sekolah profesional yang fokus pada ikan hias koi. Ia berharap CoE ini bisa memberikan skill baru bagi peserta sehingga mampu memberikan edukasi dan pekerjaan di kemudian hari.

Adapun CoE Koi UMM menjadi satu-satunya sekolah profesional Koi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Ada tiga program utama di dalamnya yakni kelas-kelas yang materinya langsung diberikan oleh ahli dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Di kelas tersebut, peserta akan mendapatkan materi yang berbeda ketimbang yang ada di kelas.

“Kemudian ada juga program praktek kerja profesional dan praktek bisnis koi yang akan memberikan mahasiswa pengalaman nyata mengelola koi dari hulu sampai hilir. Sehingga mereka bisa tahu dan paham apapun mengenai ikan koi. Apa yang harus dilakukan untuk membuat ikan-ikannya sehat, terhindar penyakit, hingga bagaimana proses bisnis koi akan terus berjalan,” tegas Riza Rahman Hakim, S.Pi., M.Sc. selaku dosen prodi akuakultur UMM.

Sampai saat ini, CoE Koi prodi akuakultur UMM sudah menggaet beberapa DUDI seperti CV Indo Koi Malang, Astro Koi Blitar dan Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI). Ke depannya, akan ada banyak mitra yang turut bergabung dan berkontribusi dalam program CoE ini.

“Tentu ada berbagai prospek kerja yang bisa dimasuki oleh lulusan sekolah profesional CoE Koi ini. Tidak hanya terbatas menjadi seorang peternak koi, tapi juga pebisnis, peneliti, hingga nantinya bisa memberikan terobosan atau inovasi baru dalam dunia ikan koi,” ungkap Riza mengakhiri. (mar/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/