DENPASAR– Toko Gede yang berada di Jalan Teuku Umar No 48, Kelurahan Dauh Puri Klod, Kecamatan Denpasar Barat, disasar perampok bersenjata tajam pada Selasa (30/8) sekitar pukul 06.37.
Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu menggenakan pakaian serba hitam. Pelaku masuk ke toko lalu menodongkan senjata tajam jenis golok ke leher karyawati toko Ratna Safitri, 26. Pengancaman itu berhasil dan pelaku menggasak uang tunai Rp 5 juta.
Pegawai toko, Ratna Safitri, 26, mengaku ditodong senjata tajam jenis golok di bagian lehernya oleh pelaku. Kejadian ini menyita perhatian warga di sekitar lokasi kejadian yang melintas di TKP karena pelaku diduga bersembunyi di atas plafon. Namun setelah anggota Polsek Denpasar Barat melakukan penyisiran, pelaku tidak ditemukan.
Ketika ditemui di lokasi kejadian, saksi Safitri menjelaskan, peristiwa itu berawal ketika dirinya datang ke lokasi untuk memulai bekerja. Setelah ia membuka pintu toko dan foto-foto situasi isi toko untuk laporan kepada sang bos, tiba-tiba ia ditodong sajam oleh pria misterius.
Pria ini, kata saksi, mengenakan pakaian serba hitam, kenakan helm, masker warna hitam, perawakan kurus dan pendek. “ Dia todongkan golok sambil mengatakan: Saya kenal kamu. Saya tau rumah kamu. Kalau kamu berani lapor, saya cari kamu tebas di jalan,”kata Safitri menirukan ancaman pelaku. “Saya terpaksa merampok karena tidak punya uang untuk pulang kampung,” sambung saksi menirukan ucapan pelaku.
Saksi hanya bisa menangis ketakutan, bahkan dia diancam jika berani lapor polisi atau berteriak, akan dihabisi. Sambil mengancam, saksi mengaku dibawah pelaku ke ruang belakang. “Sampai di sudut belakang ruangan, pelaku mengikat kedua tangan saya ke belakang badan menggunakan kabel charger HP,” sebut wanita asal Marga, Tabanan ini dengan nada ketakutan.
Setelah mengikat tangan karyawati ini, pelaku mencabut kabel pada decorder kamera CCTV dan memgambil kunci brankas dan menguras isi brankas. Kemudian naik ke lantai II toko tersebut. “Saat itulah saya berusaha melepas ikatan kabel dan kabur ke luar toko,” sebutnya. Safitri berhasil kabur ke luar toko sambil menangis dan meminta tolong kepada satpam yang berada di samping Toko Gede.
Mengetahui hal itu, satpam datang dan menutup pintu toko. Saksi menduga pelaku masih di dalam, tepatnya di lantai dua toko. Peristiwa perampokan yang berlangsung singkat itu membuat warga berdatangan ke lokasi TKP, dan berjaga-jaga di luar toko sembari menunggu kedatangan polisi.
Menerima laporan dugaan peristiwa perampokan itu aparat Polsek Denpasar Barat dipimpin langsung Kapolsek, Kompol I Made Hendra Agustina mendatangi lokasi TKP. Polisi langsung menggeledah toko tiga lantai itu selama 30 menit. Sayangnya, lelaki itu berhasil kabur. Petugas kepolisian langsung menginterogasi Safitri.
Selain itu polisi juga mengumpulkan bukti petunjuk. Salah satunya adalah rekaman kamera CCTV. Pada rekaman CCTV memang terlihat ada seorang pria masuk ke dalam toko. Namun demikian, Kompol Hendra enggan menjelaskan secara rinci rekaman tersebut. Kapolsek berdalih rekaman kamera CCTV itu masih diselidiki.”Informasi awal yang kami terima terduga pelaku masih berada di dalam toko. Setelah digeledah tidak ditemukan terduga pelaku,” ungkap Kompol Made Hendra kepada wartawan di TKP.
Kapolsek mengatakan identitas pelaku sedang didalami. Dikatakan, kesimpulan sementara, peristiwa itu merupakan perampokan disertai pengancaman. “Kerugian belum bisa ditaksir, karena masih melakukan penyelidikan. Informasi awal kerugian berupa uang. Karena brankas sudah berhasil dibuka pelaku. Kita arahkan korban untuk membuat laporan dan pelakunya sedang dalam penyelidikan,” tutupnya. (dre)