33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:19 PM WIB

Cegah Kera Liar Mati, Gelontor 3 Kuintal Buah ke Lereng Gunung Agung

AMLAPURA – Relawan Pasebaya Agung kembali naik ke Gunung Agung untuk memberikan makan kera liar di lereng Gunung Agung. 

Kali ini sebanyak 150 relawan naik sampai ke radius 3 kilometer. Kali ini yang disasar adalah kera di lereng tenggara Gunung Agung melalui jalur Pura Pasar Agung Kanginan atau dusun Yeh Kori, Jungutan, Bebandem.

Para relawan membawa buah buah segar seperti apel, pisang dan juga salak. Ada tiga kuintal buah buahan yang dibawa untuk kera – kera liar agar tidak mati kelaparan.

Selama ini kera – kera tersebut banyak yang kelaparan dan mati karena habitat mereka berupa pohon sudah banyak yang mati karena debu erupsi Gunung Agung.

“Kita tiba di lokasi sekitar pukul 10.30,” ujar Popo Safarudin, 45, relawan dari ORARI, Karangasem. Mereka tidak berani berlama lama dilokasi tersebut.

Begitu tiba langsung menebar buah – buahan kemudian pergi. Bahkan saat itu relawan juga sempat merasakan tremor. “Ya cukup menegangkan juga dan langsung turun,” akunya.

Mereka merupakan relawan gabungan seperti Pasebaya Jagabaya, ORARI dan Relawan Margarana. Saat melakukan misi tersebut Gunung Agung sedang di selimuti kabut tebal.

Ketua Pesebaya I Gede Pawana mengakui saat ini tumbuh tumbuhan yang ada di lereng dusun Yeh Koro sudah mula tumbuh.

Ini memang beda dengan beberapa hari sebelumnya yang masih merangas. “Pohon sudah mulai tumbuh,” ujarnya.

Hanya saja pada perjalanan kali ini relawan hanya berhasil menemukan dua ekor kera. Padahal kalau hari biasa kera biasanya banyak di lokasi tersebut bahkan bisa mencapai ratusan.

“Mungkin mereka eksodus, biasanya banyak,” ujarnya. Saat bersamaan relawan juga naik ke Pura Pasar Agung Selat dengan misi yang sama. Di Sebudi, kondisi hutan masih kering dan memprihatinkan. 

AMLAPURA – Relawan Pasebaya Agung kembali naik ke Gunung Agung untuk memberikan makan kera liar di lereng Gunung Agung. 

Kali ini sebanyak 150 relawan naik sampai ke radius 3 kilometer. Kali ini yang disasar adalah kera di lereng tenggara Gunung Agung melalui jalur Pura Pasar Agung Kanginan atau dusun Yeh Kori, Jungutan, Bebandem.

Para relawan membawa buah buah segar seperti apel, pisang dan juga salak. Ada tiga kuintal buah buahan yang dibawa untuk kera – kera liar agar tidak mati kelaparan.

Selama ini kera – kera tersebut banyak yang kelaparan dan mati karena habitat mereka berupa pohon sudah banyak yang mati karena debu erupsi Gunung Agung.

“Kita tiba di lokasi sekitar pukul 10.30,” ujar Popo Safarudin, 45, relawan dari ORARI, Karangasem. Mereka tidak berani berlama lama dilokasi tersebut.

Begitu tiba langsung menebar buah – buahan kemudian pergi. Bahkan saat itu relawan juga sempat merasakan tremor. “Ya cukup menegangkan juga dan langsung turun,” akunya.

Mereka merupakan relawan gabungan seperti Pasebaya Jagabaya, ORARI dan Relawan Margarana. Saat melakukan misi tersebut Gunung Agung sedang di selimuti kabut tebal.

Ketua Pesebaya I Gede Pawana mengakui saat ini tumbuh tumbuhan yang ada di lereng dusun Yeh Koro sudah mula tumbuh.

Ini memang beda dengan beberapa hari sebelumnya yang masih merangas. “Pohon sudah mulai tumbuh,” ujarnya.

Hanya saja pada perjalanan kali ini relawan hanya berhasil menemukan dua ekor kera. Padahal kalau hari biasa kera biasanya banyak di lokasi tersebut bahkan bisa mencapai ratusan.

“Mungkin mereka eksodus, biasanya banyak,” ujarnya. Saat bersamaan relawan juga naik ke Pura Pasar Agung Selat dengan misi yang sama. Di Sebudi, kondisi hutan masih kering dan memprihatinkan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/