MANGUPURA, radarbali.id- Vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19, Taman Ayun Barong Festival Regeneration and Superstar 2022 kembali digelar, 10-11 September 2022.
Tujuan mulia menjaga dan melestarikan budaya Bali menjadi latar belakang Festival Bapang Barong dan Makendang Tunggal ke-5 yang diprakarsai Sanggar Budaya Mangu Samcaya Puri Ageng Mengwi ini digelar.
Melibatkan anak usia 8-13 tahun, lomba tersebut sukses meningkatkan kecintaan generasi muda pada seni budaya, khususnya Barong Ket yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
Menariknya, event budaya tersebut digelar di Pura Taman Ayun yang juga ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
“Kami menampilkan dua warisan dunia dalam satu kegiatan. Pada kategori regenerasi kami memperlombakan Bapang Barong Buntut dan Makendang Tunggal kategori usia 8-13 tahun,” ucap Penglingsir Ageng Puri Mengwi, Anak Agung Gde Agung, Sabtu (10/9) sore.
Bupati Badung 2 periode (2005-2015) yang kini mengemban amanat sebagai anggota Komite III DPD RI merinci juri Bapang Barong terdiri atas Putu Bagus Wisnawa, I Putu Eka Darma Yasa, dan I Kadek Karunia Artha.
Sementara juri Makendang Tunggal terdiri atas I Komang Tri Sandyasa Putra, I Wayan Agun Adi Putra, dan I Putu Oka Rudiana.
Juara 1 Bapang Barong kategori usia 8-13 tahun ini diraih oleh I Kadek Gilang Arya Arsa Sadguna W., Juara 2 diraih I Putu Dika Wiryananta, dan Juara 3 diraih Pande Putu Radha Krisna Putra.
Juara 1 Makendang Tunggal kategori yang sama diraih I Putu Rory Artha, Juara 2 Bagus Oka Juliartha, dan Juara 3 I Putu Wahyu Krisna Putra.
Taman Ayun Barong Festival Regeneration and Superstar 2022 yang menjadi kejutan spesial hingga turis mancanegara rela berdiri menyaksikan event tersebut juga menampilkan Tari Jauk Longor dan perlombaan Bapang Barong 1 paket dengan penari bojog dan Makendang Tunggal kategori superstar.
“Ini sangat spesial karena di kategori superstar event ini mempertemukan 12 jawara Bapang Barong dan makendang tunggal se-Bali yang pernah menjadi juara 1 setidaknya 3 kali dibuktikan dengan melampirkan 3 piagam. Persyaratan lainnya ialah lomba Bapang Barong Ket satu paket dengan penari bojog berusia maksimal 30 tahun yang akan tarung bebas dengan para peserta lomba makendang tunggal yang diundi,” ungkap sosok kharismatik kelahiran 25 Mei 1949 itu.
AA Gde Agung menambahkan juri Bapang Barong dan Makendang Tunggal superstar berbeda dengan kategori regeneration. Mereka adalah I Wayan Darya, S.Sn., M.Ag, I Wayan Widia, S.Skar, dan I Ketut Suandita, S.Sn. Sementara juri Bapang Barong superstar terdiri atas I Nyoman Muliana, Dr. AA Gede Agung Rahma Putra, M.Sn., dan Dr. AA Anom Putra, SST.,Msi.
Juara 1 Bapang Barong superstar diraih oleh I Gede Surya Karang- I Kadek Rai Adiarta, Juara 2 Ida Bagus Alit Adnyana-I Nyoman Teguh Kesumahadi, dan Juara 3 diraih I Wayan Suartawan- Putu Gede Wirabawa.
Sementara juara 1,2, dan 3 Makendang Tunggal superstar diraih I Komang Wahyu Nugraha Dewata, Made Ari Mahaputra, dan AA Gede Dalem Pratama Putra.
Selain seni budaya, selama pandemi, AA Gde Agung dikenal intens turun ke bawah dibuktikan dengan pembagian lebih dari 10.000 paket sembako ke seluruh pelosok Bali. (rba/ken)