GIANYAR, Radar Bali- Bank Indonesia (BI) bersinergi dengan Bank BPD Bali menggalakkan program digitalisasi di Desa Wisata Tampaksiring, Gianyar. Secara simbolis digitalisasi ini ditandai dengan pembelian tiket masuk Candi Tebing Gunung Kawi dengan QRIS Bank BPD Bali oleh Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono disaksikan Kadis Pariwisata Gianyar,I Made Raka, Bendesa Adat Gunung Kawi, I Ketut Nuarka, dan undangan lain.
Perbekel Desa Tampaksiring, I Made Widana mengucapkan terima kasih kepada BI mendigitalisasi Desa Wisata Tampaksiring dengan QRIS Bank BPD Bali. “Ke depan, agar kami bisa menjadi desa wisata yang mandiri dengan potensi, seperti tebing dan kawasan spiritual serta subak sebagai warisan budaya dunia,” ujarnya sembari menyebut desa Tampak Siring terdiri atas 2.664 KK dan 11.375 jiwa.
UMKM binaan Bank Indonesia, Dewa Gede Raka Jana Nuraga, Owner HNS Studio Bali menyebut Tampaksiring sebagai desa kreatif yang mempunyai potensi otentik seperti kerajinan tulang dan batok kelapa. Pandemi Covid-19 ungkapnya membuat semua pihak sadar bahwa segala elemen butuh sentuhan digital.
“Namun yang terpenting sekarang semua sudah digitalisasi dengan QRIS Bank BPD Bali. Ayo anak muda bangkitkan industri kreatifnya dengan digitalisasi ini ke depan. Karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas inovasi yang diberikan untuk kolaborasi Desa Wisata Tampaksiring,” tandasnya.
Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono mengaku sangat bangga dengan potensi Desa Wisata Tampaksiring, sehingga sangat bersyukur sejak KTT G20 kembali pulih, sehingga terus mendorong desa wisata di Bali.
“Kita harus terus dorong, sehingga semua event harus berlangsung di Bali. Seperti pertama kali datang ke sini, ternyata subak-subaknya sebagai warisan dunia. Jadi kita patut bersyukur desa wisata kembali normal dan BI akan terus membantu desa wisata seperti di Desa Tampaksiring ini,” paparnya.
Dia juga mengapresiasi digitalisasi Desa Wisata Tampaksiring, terutama pembayarannya dengan QRIS yang ke depan juga ada cross-border yang bisa digunakan langsung oleh wisata asing tanpa harus menukarkan mata uang untuk pembayaran menggunakan layanan non tunai, seperti QRIS Bank BPD Bali. “Kalau bisa semuanya gunakan QRIS, agar bisa mempercepat pemulihan pariwisata Bali,” pesannya. (ken/mar)