MANGUPURA, Radar Bali- Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menilai panen raya dalam rangka penguatan ketahanan pangan bagi masyarakat di Desa Sibanggede merupakan program mulia dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Terlebih saat ini banyak negara kolaps akibat krisis keuangan, krisis pangan, dan krisis energi. “Kita sudah diberikan signal terhadap persoalan-persoalan global dan saya memberikan apresiasi kepada Bapak Ibu yang ada di Sibanggede yang telah meresponsnya dalam program ketahanan pangan secara gotong royong. Ketika berbicara tentang desa, desa merupakan saripati kehidupan kita bersama. Itulah mengapa Bapak Presiden mengatakan membangun Indonesia dari pinggiran yaitu mulai dari desa, sehingga urbanisasi bisa kita kurangi. Maka bagaimana potensi desa ini bisa kita kelola dengan baik dan bisa menghasilkan tenaga kerja milenial untuk kemajuan kita bersama,” ucap Bupati Giri Prasta di Wantilan Pura Dalem Srijati, Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, Selasa (20/9).
Bupati Giri Prasta menyerahkan dana motivasi sebesar Rp20 juta secara pribadi kepada Perbekel Sibanggede. Istilah gotong royong yang dicetuskan The Founding Father Republik Indonesia, Presiden Soekarno terangnya merupakan budaya kerja bersama untuk mewujudkan program baik dan bermanfaat kolektif untuk kepentingan bersama. “Dandim 1611 Badung dan Polres Badung juga sudah bergerak secara gotong royong untuk menindaklanjuti program air minum dan ketahanan pangan di wilayah Kecamatan Abiansemal. Maka sesuai arahan Bapak Presiden, pemerintah daerah mulai Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Perbekel, Lurah sampai tingkat Kelian Banjar Adat dan Dinas harus kerja sama untuk masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati Giri Prasta berharap 46 desa dan 16 kelurahan di Badung menggalakkan program ketahanan pangan. Salah satunya dengan urban farming, yaitu memanfaatkan ruang terbuka non produktif menjadi lahan hijau untuk menghasilkan produk pertanian atau peternakan. “Potensi ini harus kita gerakkan bersama karena di Badung priority dan urgensi kita adalah pertama pariwisata. Yang kedua adalah pertanian dan perkebunan, dan ini harus jalan bersama yaitu pariwisata dan pertanian atau perkebunan dalam arti luas,”ujarnya.
“Program ketahanan pangan ini menjadi salah satu skala prioritas desa, sekaligus untuk mengurangi pengangguran di Desa Sibanggede akibat dampak Covid-19,” jelas Perbekel Sibanggede Wayan Darmika. (adv/dwi/ken)