27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 23:15 PM WIB

Politeknik Internasional Bali Tuan Rumah Startup Studio Indonesia Batch 5 Kominfo RI

TABANAN, radarbali.id– Politeknik Internasional Bali (PIB) dipercaya menjadi tuan rumah acara Founder’s Camp Startup Studio Indonesia Batch 5 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi marketing, assisting technology development, dan business skill.

Acara yang dikelola oleh Impactto ini berlangsung 15-17 September 2022 di area Kampus PIB.

Impactto sendiri merupakan akselerator sekaligus kurator yang memberikan coaching one-on-one dan pengenalan langsung kepada beberapa venture capital di Indonesia untuk early-stage startup.

Sejumlah nama besar dalam dunia startup digital turut meramaikan acara tersebut.

Beberapa di antaranya adalah Italo Gani as Managing Partner Impactto, Ryu Suliawan of Midtrans, Tessa Wijaya of Xendit, Rama Notowidigdo of Sayurbox, Brian Marshal of SIRCLO, Christopher Madiam of Sociolla, Suwandi Soh of Mekari, Fajar Budiprasetyo of HappyFresh, dan Doni Hanafi of Bridestory.

Kampus PIB dianggap ideal untuk pengadaan acara mengingat lokasinya yang hanya berjarak 15 menit dari Canggu.

Daerah ini dikenal sebagai destinasi yang digemari oleh para digital nomad dari berbagai negara untuk menetap dan membangun ekosistem digital.

“Ekosistem digital nomad saat ini sudah terbentuk dan berkembang sangat pesat di Bali, khususnya di wilayah Canggu. Saya melihat peluang besar bahwa Bali bisa menjadi sentral pengembangan industri digital di Indonesia,” terang Dr. Paulus Herry Arianto, M.A., C.B.C, Wakil Direktur PIB.

“Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf) Bapak Sandiaga Uno juga menargetkan agar Bali menjadi sebagai tempat bekerja sekaligus berlibur (workcation) bagi para digital nomad,” tambah penggiat ekonomi kreatif yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua CEO Indonesia Chapter Bali, CEO PT. Golive Media Internasional, dan Managing Director AVB Media Asia itu.

Menjadi tuan rumah acara Founder’s Camp Startup Studio Indonesia Batch 5 merupakan salah satu langkah PIB dalam mempersiapkan pembukaan Program Studi Bisnis Digital yang akan resmi dibuka pada awal tahun 2023.

Dengan rutin mengadakan kegiatan sejenis, PIB berkomitmen untuk memberikan network terbaik bagi mahasiswa dengan cara menjalin kemitraan strategis dengan key player dalam industri digital.

Acara ini juga menjadi langkah awal yang baik untuk memperkenalkan PIB kepada leader dan founder dari berbagai platform bisnis digital terkemuka di Indonesia yang diharapkan bisa memberikan dukungan untuk perkembangan program bisnis digital ke depannya.

Alasan strategis yang melatarbelakangi dibukanya program bisnis digital adalah peluang di balik meningkatnya indeks literasi digital masyarakat, sehingga berbagai kegiatan ekonomi konvensional perlahan mulai bertransformasi ke arah digital.

Pandemi Covid-19 secara tidak langsung juga menjadi katalisator perkembangan bisnis digital di Indonesia.

Dengan terbatasnya ruang gerak masyarakat, platform digital dianggap mampu menjadi solusi penggerak roda perekonomian.

“Sebelum pandemi kita melihat lebarnya gap antara ekonomi dan teknologi. Prodi Bisnis Digital hadir untuk mengisi gap tersebut. Jika ingin bertahan di tengah persaingan yang begitu ketat di era digital, ada dua solusi praktis. Pertama, segera bangun bisnis digital. Kedua, transformasi bisnis konvensional menjadi digital,” terang Prof. Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., D.Th., Ph.D., D.Ag selaku Direktur Politeknik Internasional Bali.

Guru Besar yang akrab disapa Prof. Suli tersebut juga menambahkan bahwa perkembangan industri digital yang semakin masif di Indonesia harus diimbangi dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang mampu bersaing di tengah dinamisnya dunia digital.

Selama proses pembelajaran nanti, mahasiswa Bisnis Digital PIB ( https://pib.ac.id/ ) akan diberikan keterampilan khusus yang mencakup pengembangan platform bisnis digital agar mampu mengoperasikan teknologi dan arsitektur digital, cyber security, dan mengelola big data.

Mahasiswa juga akan dibekali kemampuan marketing management untuk menguasai digital marketing yang berbasis pada perilaku konsumen dalam menggunakan ecommerce.

Terakhir, mahasiswa diarahkan agar mampu membaca peluang bisnis yang dapat dijalankan secara digital, sehingga siap menyusun dan mempresentasikan digital business plan atau startup. 

Dalam hal kerja sama, Prodi Bisnis Digital Politeknik Internasional Bali didukung oleh sejumlah partner strategis dengan spesialisasi yang relevan seperti WIR Group yang masuk ke dalam daftar Metaverse Company to Watch versi Forbes GE, Impactto yang mempunyai spesialisasi di bidang start-up dan Venture Builder, dan AVB Media Asia yang merupakan media creation enterprise yang berbasis di Bali.

Partner lainnya yang juga ikut memberikan dukungan antara lain RedComm, Bamboomedia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), BOC Indonesia, Dimata, serta RameRame.com.

Dengan demikian, langkah strategis yang diambil oleh Politeknik Internasional Bali dengan membuka Program Bisnis Digital tidak hanya disambut baik oleh pemerintah, tapi juga sangat dinantikan oleh pihak industri yang membutuhkan ketersediaan SDM unggul untuk mendukung perkembangan industri digital di Indonesia. (rba/ken)

TABANAN, radarbali.id– Politeknik Internasional Bali (PIB) dipercaya menjadi tuan rumah acara Founder’s Camp Startup Studio Indonesia Batch 5 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia untuk memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi marketing, assisting technology development, dan business skill.

Acara yang dikelola oleh Impactto ini berlangsung 15-17 September 2022 di area Kampus PIB.

Impactto sendiri merupakan akselerator sekaligus kurator yang memberikan coaching one-on-one dan pengenalan langsung kepada beberapa venture capital di Indonesia untuk early-stage startup.

Sejumlah nama besar dalam dunia startup digital turut meramaikan acara tersebut.

Beberapa di antaranya adalah Italo Gani as Managing Partner Impactto, Ryu Suliawan of Midtrans, Tessa Wijaya of Xendit, Rama Notowidigdo of Sayurbox, Brian Marshal of SIRCLO, Christopher Madiam of Sociolla, Suwandi Soh of Mekari, Fajar Budiprasetyo of HappyFresh, dan Doni Hanafi of Bridestory.

Kampus PIB dianggap ideal untuk pengadaan acara mengingat lokasinya yang hanya berjarak 15 menit dari Canggu.

Daerah ini dikenal sebagai destinasi yang digemari oleh para digital nomad dari berbagai negara untuk menetap dan membangun ekosistem digital.

“Ekosistem digital nomad saat ini sudah terbentuk dan berkembang sangat pesat di Bali, khususnya di wilayah Canggu. Saya melihat peluang besar bahwa Bali bisa menjadi sentral pengembangan industri digital di Indonesia,” terang Dr. Paulus Herry Arianto, M.A., C.B.C, Wakil Direktur PIB.

“Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf) Bapak Sandiaga Uno juga menargetkan agar Bali menjadi sebagai tempat bekerja sekaligus berlibur (workcation) bagi para digital nomad,” tambah penggiat ekonomi kreatif yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua CEO Indonesia Chapter Bali, CEO PT. Golive Media Internasional, dan Managing Director AVB Media Asia itu.

Menjadi tuan rumah acara Founder’s Camp Startup Studio Indonesia Batch 5 merupakan salah satu langkah PIB dalam mempersiapkan pembukaan Program Studi Bisnis Digital yang akan resmi dibuka pada awal tahun 2023.

Dengan rutin mengadakan kegiatan sejenis, PIB berkomitmen untuk memberikan network terbaik bagi mahasiswa dengan cara menjalin kemitraan strategis dengan key player dalam industri digital.

Acara ini juga menjadi langkah awal yang baik untuk memperkenalkan PIB kepada leader dan founder dari berbagai platform bisnis digital terkemuka di Indonesia yang diharapkan bisa memberikan dukungan untuk perkembangan program bisnis digital ke depannya.

Alasan strategis yang melatarbelakangi dibukanya program bisnis digital adalah peluang di balik meningkatnya indeks literasi digital masyarakat, sehingga berbagai kegiatan ekonomi konvensional perlahan mulai bertransformasi ke arah digital.

Pandemi Covid-19 secara tidak langsung juga menjadi katalisator perkembangan bisnis digital di Indonesia.

Dengan terbatasnya ruang gerak masyarakat, platform digital dianggap mampu menjadi solusi penggerak roda perekonomian.

“Sebelum pandemi kita melihat lebarnya gap antara ekonomi dan teknologi. Prodi Bisnis Digital hadir untuk mengisi gap tersebut. Jika ingin bertahan di tengah persaingan yang begitu ketat di era digital, ada dua solusi praktis. Pertama, segera bangun bisnis digital. Kedua, transformasi bisnis konvensional menjadi digital,” terang Prof. Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., D.Th., Ph.D., D.Ag selaku Direktur Politeknik Internasional Bali.

Guru Besar yang akrab disapa Prof. Suli tersebut juga menambahkan bahwa perkembangan industri digital yang semakin masif di Indonesia harus diimbangi dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang mampu bersaing di tengah dinamisnya dunia digital.

Selama proses pembelajaran nanti, mahasiswa Bisnis Digital PIB ( https://pib.ac.id/ ) akan diberikan keterampilan khusus yang mencakup pengembangan platform bisnis digital agar mampu mengoperasikan teknologi dan arsitektur digital, cyber security, dan mengelola big data.

Mahasiswa juga akan dibekali kemampuan marketing management untuk menguasai digital marketing yang berbasis pada perilaku konsumen dalam menggunakan ecommerce.

Terakhir, mahasiswa diarahkan agar mampu membaca peluang bisnis yang dapat dijalankan secara digital, sehingga siap menyusun dan mempresentasikan digital business plan atau startup. 

Dalam hal kerja sama, Prodi Bisnis Digital Politeknik Internasional Bali didukung oleh sejumlah partner strategis dengan spesialisasi yang relevan seperti WIR Group yang masuk ke dalam daftar Metaverse Company to Watch versi Forbes GE, Impactto yang mempunyai spesialisasi di bidang start-up dan Venture Builder, dan AVB Media Asia yang merupakan media creation enterprise yang berbasis di Bali.

Partner lainnya yang juga ikut memberikan dukungan antara lain RedComm, Bamboomedia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), BOC Indonesia, Dimata, serta RameRame.com.

Dengan demikian, langkah strategis yang diambil oleh Politeknik Internasional Bali dengan membuka Program Bisnis Digital tidak hanya disambut baik oleh pemerintah, tapi juga sangat dinantikan oleh pihak industri yang membutuhkan ketersediaan SDM unggul untuk mendukung perkembangan industri digital di Indonesia. (rba/ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/