DENPASAR- Kasus pembakaran mobil Honda Brio Nopol DK 1583 IH milik Intan Permata, 25, masih dalam penyelidikan polisi. Saat ini, polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti. Pun rekaman CCTV saat peristiwa itu berlagsung. Dalam reaman CCTV terlihat empat orang pria terduga pelaku pembakaran mobil korban.
Dikonfirmasi terpisah, Kompol Nengah Sudiarta selaku Kapolsek Dentim menyatakan bahwa, pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk pemilik mobil dan tunangan korban serta warga sekitar sudah dilakukan. “Sementara, kami masih dalami CCTV di rumah korban. Juga akan mengecek CCTV milik warga. Ya intinya, kami sementara membidik diduga 4 pria tak dikenal itu,” kata Kapolsek.
Seperti berita sebelumnya, Mobil Jenis Honda Brio RS Nopol DK 1583 IH milik Intan Permata, 25, nyaris ludes. Diduga ada yang sakit hati lalu sengaja membakar mobil warna putih berada di garasi mobil rumah milik wanita cantik yang baru saja bercerai, terletak di Jalan Pakis Aji, Gang Cengana Sari, III Nomor. 11, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur. Peristiwanya terjadi Kamis lalu (22/9) sekitar pukul 02.00 dini hari.
Kepada radarbali.id Intan Permata, 25, mengatakan, tidak pernah memiliki masalah dengan tetangga, dan lingkungan di luar tempatnya bergaul. “Maaf sebelumnya, bukan menuduh tapi saya sebatas curhat. Ini menyangkut mantan suami saya dan saya sudah iklas untuk berpisah secara sah. Saya dengannya cerai resmi di pengadilan,” beber Intan, Sabtu lalu (24/9), sembari mengaku hak asuh 2 anak ditanggung secara bersama.
Disinggung mengenai, apakah ada dugaan mantan suami yang mengotaki hal tersebut, karena tidak iklas berpisah? “Saya tidak ada bukti untuk berikan jawaban terkait pentanyaan ini,” ungkapnya.
Dikatakan, kepada penyidik dirinya mengaku dengan jujur bahwa belakangan ini sempat beberapa kali bersitegang dengan mantan suaminya. “Setelah cerai, dan mengetahui saya sudah memiliki tunangan, tersiar kabar ancaman darinya. Bahkan calon saya ikut diancam juga,” sebutnya. Alasanya tak mau melihat kedekatan dua anaknya dengan tunangan Intan ini. Pun bukti chattingan itu masih ada.
Sang tunangannya sempat berkomunikasi agar menyelesaikan secara baik-baik. Tentunya untuk memperbaiki kesalahpaham itu, namun tidak digubris. “Dengan adanya peristiwa ini, saya syok dan trauma. Saya tidak tega melihat anak-anak juga ikut merasakan ketakutan luar biasa,” tambahnya.
Ia meminta kasus pembakaran mobilnya ini segera terungkap dan pelakunya ditangkap. (dre)