27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 22:19 PM WIB

Bertandang ke Kapal Tempur Amerika USS Charleston : Singgah Sejenak untuk Misi Damai

The Littoral Combat Ship  USS  Charleston (LCS 18) singgah  di Pelabuhan Benoa, Kamis (29/9). Kapal Perang Amerika ini berlabuh di Bali untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan. 

USS CHARLESTON milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang berlayar ke sejumlah  negara ini  kemarin berlabuh di Bali. Sebelum  singgah di Bali, kapal  tempur AS  sebelumnya singgah di Australia.

Ini  disampaikan Pilot, Lt. Christian Dohmeyer saat diwawancarai bagian  Bridge  kapal kemarin (29/9). Bridge  adalah ruang kemudi atau ruang  pilot untuk navigasi. Kata Christian usai dari Bali kapal ini akan berlayar ke Singapura.

“Perjalaan kami sebelum ke Bali ke Australia. Kapal ini baru-baru ini berada di Darwin, Australia, dan berada di perairan bagian utara Australia untuk berpartisipasi di Pelatihan Kakadu 2022 . Perjalanan cukup jauh setelah dari Bali  kami ke Singapura,”  ucapnya.

USS Charleston adalah sebuah kapal tempur  yang memiliki panjang 127,4 meter dapat melesat kencang hingga 47 knots atau setara 87  kilometer/jam yang berkekuatan dua  mesin diesel ditambah satu mesin pesawat terbang yang ada di lambungnya, serta dipersenjatai dengan senapan mesin jenis Mk 110 57mm, dan Evolved SeaRAM 11 cell missile launcher untuk menghadang serangan laut dan udara.

Pada kali ini USS Charleston mengemban misi perdamaian dan persahabatan, serta misi sosial lain dengan melakukan pesiar ke negara-negara sahabat.

Setelah melihat ruang kemudi, turun ke bawah melihat helikopter yang dimiliki Kapal Perang Charleston.  Melewati pintu dan tangga yang kecil  diantarkan oleh perempuan berwajah Asia  menjabat  sebagai executive officer, wanita asal Korea  bernama Wang.

Terdapat Helicopter Seahawk MH-605 dari  Helicopter Sea Combat-21 (HSC-21)  atau dijuluki Blackjacks adalah unit Penerbangan Angkatan Laut Amerika Serikat. Tampak sejumlah awak kapal   sedang memperbaiki baling-balik helikopter tersebut.

Diakui,  helikopter ini canggih dan termasuk pesawat baru. Pesawat ini dilengkapi peralatan  canggih seperti kamera di depannya  dan terdapat drone sehingga dapat bekerja walaupun di malam hari.

Christian Dohmeyer mengatakan  port calls (singgah di pelabuhan) merupakan bagian dari operasional rutin Tentara Angkatan Laut Amerika Serikat di kawasan sekitar, dan kunjungan ini mencerminkan kepentingan bersama dari kedua negara.

Kunjungan ini menegaskan kembali kerja sama yang terus berlanjut dengan Indonesia, dan dukungan kuat kami untuk kawasan sekitar.

Kapal ini melekat pada skuadron perusak atau Destroyer Squadron (Desron) 7, Charleston saat ini dalam penugasan bergilir di area operasi Armada ke-7 Amerika Serikat (US 7th Fleet) untuk mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan sekitar. “Bekerja bersama dengan Angkatan Laut setempat yang menjadi mitra kami untuk memberikan keamanan dan stabilitas maritim, sebuah pilar utama untuk Kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ucapnya.
Sementara itu Commander Clayton Beas selaku Kapten USS Charleston mengatakan selain turut menjaga keamanan kemaritiman dunia, USS Charleston juga memiliki misi sosial seperti bersih-bersih pantai di sekitar pelabuhan yang akan di lakukan besok, dan dilakukan di setiap pelabuhan tempat USS Charleston bersandar. (ni kadek novi febriani)

 

The Littoral Combat Ship  USS  Charleston (LCS 18) singgah  di Pelabuhan Benoa, Kamis (29/9). Kapal Perang Amerika ini berlabuh di Bali untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan. 

USS CHARLESTON milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang berlayar ke sejumlah  negara ini  kemarin berlabuh di Bali. Sebelum  singgah di Bali, kapal  tempur AS  sebelumnya singgah di Australia.

Ini  disampaikan Pilot, Lt. Christian Dohmeyer saat diwawancarai bagian  Bridge  kapal kemarin (29/9). Bridge  adalah ruang kemudi atau ruang  pilot untuk navigasi. Kata Christian usai dari Bali kapal ini akan berlayar ke Singapura.

“Perjalaan kami sebelum ke Bali ke Australia. Kapal ini baru-baru ini berada di Darwin, Australia, dan berada di perairan bagian utara Australia untuk berpartisipasi di Pelatihan Kakadu 2022 . Perjalanan cukup jauh setelah dari Bali  kami ke Singapura,”  ucapnya.

USS Charleston adalah sebuah kapal tempur  yang memiliki panjang 127,4 meter dapat melesat kencang hingga 47 knots atau setara 87  kilometer/jam yang berkekuatan dua  mesin diesel ditambah satu mesin pesawat terbang yang ada di lambungnya, serta dipersenjatai dengan senapan mesin jenis Mk 110 57mm, dan Evolved SeaRAM 11 cell missile launcher untuk menghadang serangan laut dan udara.

Pada kali ini USS Charleston mengemban misi perdamaian dan persahabatan, serta misi sosial lain dengan melakukan pesiar ke negara-negara sahabat.

Setelah melihat ruang kemudi, turun ke bawah melihat helikopter yang dimiliki Kapal Perang Charleston.  Melewati pintu dan tangga yang kecil  diantarkan oleh perempuan berwajah Asia  menjabat  sebagai executive officer, wanita asal Korea  bernama Wang.

Terdapat Helicopter Seahawk MH-605 dari  Helicopter Sea Combat-21 (HSC-21)  atau dijuluki Blackjacks adalah unit Penerbangan Angkatan Laut Amerika Serikat. Tampak sejumlah awak kapal   sedang memperbaiki baling-balik helikopter tersebut.

Diakui,  helikopter ini canggih dan termasuk pesawat baru. Pesawat ini dilengkapi peralatan  canggih seperti kamera di depannya  dan terdapat drone sehingga dapat bekerja walaupun di malam hari.

Christian Dohmeyer mengatakan  port calls (singgah di pelabuhan) merupakan bagian dari operasional rutin Tentara Angkatan Laut Amerika Serikat di kawasan sekitar, dan kunjungan ini mencerminkan kepentingan bersama dari kedua negara.

Kunjungan ini menegaskan kembali kerja sama yang terus berlanjut dengan Indonesia, dan dukungan kuat kami untuk kawasan sekitar.

Kapal ini melekat pada skuadron perusak atau Destroyer Squadron (Desron) 7, Charleston saat ini dalam penugasan bergilir di area operasi Armada ke-7 Amerika Serikat (US 7th Fleet) untuk mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan sekitar. “Bekerja bersama dengan Angkatan Laut setempat yang menjadi mitra kami untuk memberikan keamanan dan stabilitas maritim, sebuah pilar utama untuk Kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ucapnya.
Sementara itu Commander Clayton Beas selaku Kapten USS Charleston mengatakan selain turut menjaga keamanan kemaritiman dunia, USS Charleston juga memiliki misi sosial seperti bersih-bersih pantai di sekitar pelabuhan yang akan di lakukan besok, dan dilakukan di setiap pelabuhan tempat USS Charleston bersandar. (ni kadek novi febriani)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/