26.3 C
Jakarta
24 November 2024, 23:50 PM WIB

Ekspor Kakao Jembrana Tinggi, Bupati Tamba Genjot Sektor Hulu dan Hilir Kakao

NEGARA – Kualitas kakao asal Jembrana  telah diakui dunia, dengan adanya permintaan ekspor biji kakao fermentasi. Salah satu bukti kinerja positif itu, bahkan dipilihnya  kakao dari Jembrana menjadi bahan baku pembuatan cokelat premium Prancis Valrhona.

Dengan produktivitas kakao serta kualitas yang terus membaik, sekaligus meneguhkan Jembrana sebagai sentra komoditi kakao di Bali maupun nasional.

Kali ini sebanyak 12 ton Biji Kakao Fermentasi Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya ke Valrhona Perancis, disaksikan Konsultan Kehormatan Perancis untuk Bali Marc Le Moullec dan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai TMP A Denpasar Puguh Wiyatno di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Sabtu siang( 8/10). Pelepasan biji kakao fermentasi ke pasar ekspor dilakukan Bupati Jembrana I Nengah Tamba.

Dengan permintaan ekspor yang tinggi ini, tidak hanya di hulu dari sisi peningkatan hasil pertanian, pihaknya saat ini juga menggenjot sektor hilir, diantaranya dengan fokus mencari buyer buyer baru. Sehingga hasil hasil produksi para petani kakao Jembrana mampu terserap.

Langkah lainnya, dengan memperkenalkan olahan cokelat sebagai minuman sajian tamu. Harapannya, masyarakat akan terbiasa   mengkonsumsi cokelat seperti halnya minum kopi yang lebih populer.

“Di Jembrana saya telah mendeklarasikan “not morning coffee but morning chocolate” kita tidak ada lagi coffee morning tapi morning chocolate. Kami juga berupaya menyeimbangkan produksi divhulu dengan pemasaran di hilirnya melalui buyer buyer baru tadi. Karena itu, saya canangkan Jembrana sebagai Sentra Kabupaten Pengekspor Kakao di Bali,” ujar Bupati Tamba.

Bupati menyampaikan, pemerintah kabupaten Jembrana akan memporsikan anggaran besar untuk kakao. Hal itu wujud dukungan kepada petani petani Kakao di Jembrana. “Untuk mendukung petani kita menyambut investasi yang akan masuk ke Bali di tahun 2026 yang akan terjadi setelah selesai dibangunnya jalan tol pada 2025”, kata Bupati Tamba

Bupati berharap petani subak terus bersemangat menanam kakao, agar setiap rumah memiliki tanaman kakao untuk dapat memenuhi permintaan pasar.

Bahkan bupati asal Kaliakah ini menantang para petani subak untuk menanam kakao di setiap rumah tangga. Mengawali ditunjuk Desa Ekasari kemudian diikuti oleh daerah-daerah yang lainnya.

“Petani harus bersemangat menyambut daerah destinasi wisata 2025. Kita akan pertahankan pertanian khususnya kakao untuk memenuhi permintaan pasar di tahun 2026, sehingga benar-benar menjadi Jembrana emas tahun 2026. Selanjutnya kita  rancang Desa Mandiri Kakao sehingga tiap rumah tangga mampu menanam kakao,” harapnya.

Sementara Marc Le Moullec Kosultasn Kehormatan Perancis untuk Bali mengaku selama ini telah mengamati perkembangan kakao Jembrana. Sehingga  hari ini mengirim kakao Jembrana ke Valrhona, sebuah perusahaan cokelat ternama di Perancis yang sudah dikenal dunia.

“Kakao  yang dikirim ke Valrhona Perancis, kakao ini merupakan bibit unggul dari Bali yang pakai oleh orang perancis. Mereka telah terbiasa dengan aroma khas coklat dari Bali dan produk cokelat  Valrhona didistribusikan ke seluruh dunia di Eropa dan Asia Pasifik. Diantaranya Negara Cina, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Perancis dan Amerika”, ungkapnya.

Marc Le Moullec menambahkan kerjasama ekspor biji kakao ini yang telah terjalin dapat berjalan dengan baik tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah dan para subak abian di Jembrana. “Saya sebagai konsultan Perancis yang baru dan partner Valrhona merasakan dukungan dan bantuan dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Ketua Koperasi Kertha Samaya Samaniya, Dinas Pertanian dan Pangan, Bea Cukai, Bank BRI dan para subak abian penghasil kakao adalah tim yang cukup kuat di Bali yang membuat biji kakao  bisa terkirim ke perusahaan yang menghasilkan cokelat premium dengan permintaan cokelat yang terus naik setiap tahunnya”, ucapnya.

Senada disampaikan Konsultan Perancis untuk Bali, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Sutama mengatakan  bahwa sebuah kebanggaan bagi Jembrana dapat mengekspor biji kakao ke Valrhona Perancis.

“Ini merupakan kebanggaan dan kebahagiaan bagi kabupaten Jembrana, hari ini kita buktikan komoditas unggulan kakao kita bisa merambah dunia internasional berkat arahan dan bimbingan pemerintah daerah dan dukungan subak abian di Jembrana, hari ini kita bisa mengekspor ke valrhona perancis sebanyak 12 ton biji kakao fermentasi dari Koperasi Kertha Samaya Samaniya,” tandasnya. (adv/bas/rid)

NEGARA – Kualitas kakao asal Jembrana  telah diakui dunia, dengan adanya permintaan ekspor biji kakao fermentasi. Salah satu bukti kinerja positif itu, bahkan dipilihnya  kakao dari Jembrana menjadi bahan baku pembuatan cokelat premium Prancis Valrhona.

Dengan produktivitas kakao serta kualitas yang terus membaik, sekaligus meneguhkan Jembrana sebagai sentra komoditi kakao di Bali maupun nasional.

Kali ini sebanyak 12 ton Biji Kakao Fermentasi Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya ke Valrhona Perancis, disaksikan Konsultan Kehormatan Perancis untuk Bali Marc Le Moullec dan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai TMP A Denpasar Puguh Wiyatno di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Sabtu siang( 8/10). Pelepasan biji kakao fermentasi ke pasar ekspor dilakukan Bupati Jembrana I Nengah Tamba.

Dengan permintaan ekspor yang tinggi ini, tidak hanya di hulu dari sisi peningkatan hasil pertanian, pihaknya saat ini juga menggenjot sektor hilir, diantaranya dengan fokus mencari buyer buyer baru. Sehingga hasil hasil produksi para petani kakao Jembrana mampu terserap.

Langkah lainnya, dengan memperkenalkan olahan cokelat sebagai minuman sajian tamu. Harapannya, masyarakat akan terbiasa   mengkonsumsi cokelat seperti halnya minum kopi yang lebih populer.

“Di Jembrana saya telah mendeklarasikan “not morning coffee but morning chocolate” kita tidak ada lagi coffee morning tapi morning chocolate. Kami juga berupaya menyeimbangkan produksi divhulu dengan pemasaran di hilirnya melalui buyer buyer baru tadi. Karena itu, saya canangkan Jembrana sebagai Sentra Kabupaten Pengekspor Kakao di Bali,” ujar Bupati Tamba.

Bupati menyampaikan, pemerintah kabupaten Jembrana akan memporsikan anggaran besar untuk kakao. Hal itu wujud dukungan kepada petani petani Kakao di Jembrana. “Untuk mendukung petani kita menyambut investasi yang akan masuk ke Bali di tahun 2026 yang akan terjadi setelah selesai dibangunnya jalan tol pada 2025”, kata Bupati Tamba

Bupati berharap petani subak terus bersemangat menanam kakao, agar setiap rumah memiliki tanaman kakao untuk dapat memenuhi permintaan pasar.

Bahkan bupati asal Kaliakah ini menantang para petani subak untuk menanam kakao di setiap rumah tangga. Mengawali ditunjuk Desa Ekasari kemudian diikuti oleh daerah-daerah yang lainnya.

“Petani harus bersemangat menyambut daerah destinasi wisata 2025. Kita akan pertahankan pertanian khususnya kakao untuk memenuhi permintaan pasar di tahun 2026, sehingga benar-benar menjadi Jembrana emas tahun 2026. Selanjutnya kita  rancang Desa Mandiri Kakao sehingga tiap rumah tangga mampu menanam kakao,” harapnya.

Sementara Marc Le Moullec Kosultasn Kehormatan Perancis untuk Bali mengaku selama ini telah mengamati perkembangan kakao Jembrana. Sehingga  hari ini mengirim kakao Jembrana ke Valrhona, sebuah perusahaan cokelat ternama di Perancis yang sudah dikenal dunia.

“Kakao  yang dikirim ke Valrhona Perancis, kakao ini merupakan bibit unggul dari Bali yang pakai oleh orang perancis. Mereka telah terbiasa dengan aroma khas coklat dari Bali dan produk cokelat  Valrhona didistribusikan ke seluruh dunia di Eropa dan Asia Pasifik. Diantaranya Negara Cina, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Perancis dan Amerika”, ungkapnya.

Marc Le Moullec menambahkan kerjasama ekspor biji kakao ini yang telah terjalin dapat berjalan dengan baik tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah dan para subak abian di Jembrana. “Saya sebagai konsultan Perancis yang baru dan partner Valrhona merasakan dukungan dan bantuan dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Ketua Koperasi Kertha Samaya Samaniya, Dinas Pertanian dan Pangan, Bea Cukai, Bank BRI dan para subak abian penghasil kakao adalah tim yang cukup kuat di Bali yang membuat biji kakao  bisa terkirim ke perusahaan yang menghasilkan cokelat premium dengan permintaan cokelat yang terus naik setiap tahunnya”, ucapnya.

Senada disampaikan Konsultan Perancis untuk Bali, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Sutama mengatakan  bahwa sebuah kebanggaan bagi Jembrana dapat mengekspor biji kakao ke Valrhona Perancis.

“Ini merupakan kebanggaan dan kebahagiaan bagi kabupaten Jembrana, hari ini kita buktikan komoditas unggulan kakao kita bisa merambah dunia internasional berkat arahan dan bimbingan pemerintah daerah dan dukungan subak abian di Jembrana, hari ini kita bisa mengekspor ke valrhona perancis sebanyak 12 ton biji kakao fermentasi dari Koperasi Kertha Samaya Samaniya,” tandasnya. (adv/bas/rid)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/