33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:28 PM WIB

Longsor, Fondasi Rumah Ambles, Dapur Hancur

SEMARAPURA – Kondisi cuaca buruk, hujan deras, di Klungkung tidak hanya menyebabkan terjadinya pohon tumbang, banjir, namun juga longsor. Seperti kediaman Made Pasek, Dusun Kapit, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan yang longsor, Selasa (18/10) sekitar pukul 19.30 setelah hujan terus mengguyur wilayah tersebut.

Made Pasek, Rabu (19/10),  menuturkan, mulanya dia melihat tanah rumahnya agak amblas. Setelah ditelisik, ternyata sudah muncul retakan-retakan di tanah. Tidak hanya itu, terdengar suara patahan cukup keras yang mulanya dikira ulah gerak kucing. “Waktu itu tidak hujan. Tapi sebelumnya turun hujan deras,” terangnya.

Melihat sebagian rumahnya bakal longsor, dia mulai melepas talang air yang menempel antara atap dapur dan bangunan lainnya menggunakan tangga. Saat masih melepas tali talang air, longsor tiba-tiba terjadi. “Bangunan dapur beserta isinya hancur. Tanahnya memang anggak labil karena tanah urukan,” ungkapnya.

Atas peristiwa itu, dia mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 100 juta. “Bangunan kamar mandinya sudah mepet sekali. Sepitengnya sudah terkubur material longsor,” bebernya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Klungkung, Putu Widiada, mengungkapkan, hujan deras yang berturut-turut terjadi dalam beberapa hari terakhir ini di Kabupaten Klungkung tidak hanya menyebabkan pohon tumbang, namun juga tanah longsor, serta tergerusnya jalan. Adapun terbaru, kediaman Made Pasek longsor yang materialnya sampai menutup jalan. Lantaran material longsoran tidak hanya berupa kayu namun juga batu berukuran cukup besar sehingga dibutuhkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor. “Kami melakukan evakuasi material menggunakan alat berat agar jalan dapat segera dilalui kendaraan kembali,” tandasnya. (dewa ayu pitri arisanti/radar bali)

SEMARAPURA – Kondisi cuaca buruk, hujan deras, di Klungkung tidak hanya menyebabkan terjadinya pohon tumbang, banjir, namun juga longsor. Seperti kediaman Made Pasek, Dusun Kapit, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan yang longsor, Selasa (18/10) sekitar pukul 19.30 setelah hujan terus mengguyur wilayah tersebut.

Made Pasek, Rabu (19/10),  menuturkan, mulanya dia melihat tanah rumahnya agak amblas. Setelah ditelisik, ternyata sudah muncul retakan-retakan di tanah. Tidak hanya itu, terdengar suara patahan cukup keras yang mulanya dikira ulah gerak kucing. “Waktu itu tidak hujan. Tapi sebelumnya turun hujan deras,” terangnya.

Melihat sebagian rumahnya bakal longsor, dia mulai melepas talang air yang menempel antara atap dapur dan bangunan lainnya menggunakan tangga. Saat masih melepas tali talang air, longsor tiba-tiba terjadi. “Bangunan dapur beserta isinya hancur. Tanahnya memang anggak labil karena tanah urukan,” ungkapnya.

Atas peristiwa itu, dia mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 100 juta. “Bangunan kamar mandinya sudah mepet sekali. Sepitengnya sudah terkubur material longsor,” bebernya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Klungkung, Putu Widiada, mengungkapkan, hujan deras yang berturut-turut terjadi dalam beberapa hari terakhir ini di Kabupaten Klungkung tidak hanya menyebabkan pohon tumbang, namun juga tanah longsor, serta tergerusnya jalan. Adapun terbaru, kediaman Made Pasek longsor yang materialnya sampai menutup jalan. Lantaran material longsoran tidak hanya berupa kayu namun juga batu berukuran cukup besar sehingga dibutuhkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor. “Kami melakukan evakuasi material menggunakan alat berat agar jalan dapat segera dilalui kendaraan kembali,” tandasnya. (dewa ayu pitri arisanti/radar bali)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/