DENPASAR– Mantan politikus Partai Nasdem, Niluh Djelantik mengungkapkan bahwa kemungkinan dirinya akan mempertimbangkan diri untuk maju ke calon DPD RI. Ini setelah sejumlah komunitas, dari komunitas pencinta burung, hingga sopir pariwisata telah meminta Niluh Djelantik maju ke bursa DPD RI dari jalur independen.
Kendati telah memberi sinyal positif, dia mengaku belum bisa memutuskan apa jawaban dari permintaan sejumlah komunitas itu. “Masih mau melihat dulu bagaimana respons atau antusias masyarakat dengan rencana tersebut,” katanya Jumat (28/10/2022).
Menariknya, setelah hengkang dari Nasdem, Niluh Djelantik malah dihubungi sejumlah partai. Setidaknya ada lima partai besar yang menawarkannya untuk bergabung.
Namun, Niluh sendiri belum bisa memutuskan. Dia masih memilih berjuang untuk masyarakat dengan cara berbeda, tanpa jalur politik.
“Partai politik itu adalah rumah yang indah, bagus, dan mengayomi. Semua tergantung dari orangnya yang mengisi rumah tersebut. Keputusan 3 Oktober kemarin sudah jelas. Mbok sudah pamit secara baik-baik di Nasdem, dan tetap meneruskan perjuangan bersama rakyat dengan jalan yang kami yakini,” tandasnya.
Sebelumnya, hengkangnya Niluh Djelantik dari Kader Partai Nasdem menjadi salah satu isu politik yang hangat dibicarakan di Bali beberapa hari terakhir.
Namun sebenarnya bagaimana sepak terjang Niluh Djelantik gelanggang politik? Awalnya Niluh menjadi seorang influencer asal Bali yang getol menyuarakan isu-isu sosial. Hingga akhirnya Niluh Djelantik mendapatkan inspirasi dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Niluh kalau berantem di luar babak belur. Kalau mau seperti itu masuk ke dalam sistem (politik) harus menjadi the law maker. Perkataan Ahok itu momen setahun sebelum pemilihan legislatif pileg,” ujar Niluh Djelantik, Kamis (6/10/2022) menirukan perkataan Ahok.
Sejak saat itu, Niluh Djelantik kian aktif dalam kegiatan sosial. Hingga akhrinya dia masuk dalam kader partai PSI. Di tahun 2014, Niluh Djelantik masuk dalam jajaran tim kampanye Jokowi.
Tahun 2016, dia kembali aktif dalam posko Teman Ahok.Kemudian di tahun 2017, Niluh aktif dalam membela dan menyuarakan pembelaan terhadap Ahok yang saat itu bertarung di Pilgub Jakarta melawan Anies Baswedan, dan ujungnya Ahok dipenjara karena tersandung kasus penistaan agama.
“Di tahun 2017 kembali lagi memperjuangkan anak bangsa Basuki Tjahja Purnama atau Ahok kemudian akhirnya berada dalam kondisi semua diketahui (Ahok) masuk penjara,” katanya.
Tak berselang lama, Niluh yang ingin karir dan pengalaman politiknya lebih berkembang memutuskan keluar dari partai PSI.
Salah satu alasannya keluar dari PSI saat itu adalah usianya yang tak lagi memenuhi kriteria sebagai seorang kader partai dari PSI yang rata-rata diisi oleh kaum milenial. “PSI saat itu ada keterbatasan usia 45 tahun. Jadi, tidak bisa berada dalam partai tersebut,” ujar wanita yang juga seorang interpreuner ini.
Saat itu, Niluh menganggap partai politik adalah kendaraan untuk memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan masyarakat umum. Terutama mereka yang termarjinalkan.
Setelah itu, sekitar di tahun 2018, Niluh ditawarkan untuk masuk ke kader partai Nasdem, Bali.
Setahun kemudian, 2019, Niluh maju dalam kontestasi politik secara langsung. Dia maju menjadi salah satu calon DPR RI. Wanita bernama lengkap Niluh Putu Ary Pertami Djelantik itu maju menjadi caleg DPR RI Partai Nasdem Dapil Bali dengan nomor urut 3.
Saat itu hasil pleno real count KPU Bali, Partai Nasdem belum berhasil meloloskan calegnya ke Senayan. Niluh saat ini hanya mampu mendulang hampir 20 ribu suara pendukung.
Kini di tahun 2022, Niluh membuat keputusan yang cukup mengejutkan pengikutnya di Bali dan Indonesia. Dia memutuskan hengkang dari partai Nasdem. Sikap itu diambil Nasdem yang mengusung Anies Baswedan menjadi calon presiden di 2024 mendatang.
Apakah Niluh segera kembali masuk parpol? “Mbok perlu waktu berjuang untuk masyarakat tidak harus selalu melalui partai politik. Mbok tidak trauma dan kapok dinamika indahnya dunia politik. untuk masuk ke parpol (saya) belum memutuskan,” tandasnya. (marsellus nabunome pampur)