DENPASAR – Gubernur Pastika yang sempat memantau situasi berpesan agar para kandidat tidak melakukan tiga hal.
Yakni, money politics, kekerasan, dan black campaign atau kampanye hitam. “Jadi kalau menang, menanglah dengan elegan dan bermartabat sehingga mendapat dukungan penuh dari seluruh rakyat kita,” kata Pastika.
Untuk gubernur dan wagub terpilih nanti, Pastika mempersilakan jika ingin melanjutkan program Bali Mandara. Namun jika tidak juga tidak apa-apa. “Yang penting untuk kesejahteraan rakyat Bali,” tandasnya.
Pastika juga mengingatkan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pastika menekankan agar seluruh ASN tetap fokus pada tugas serta kewajiban sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
“2018 ini adalah tahun politik, pendaftaran calon sudah dimulai hari ini. Saya ingatkan agar ASN tetap netral, kalau melanggar jelas ada sanksi,” tegas Pastika.
Selain mengingatkan netralitas, Pastika juga minta ASN lebih semangat dalam mengawali pelaksanaan tugas di tahun anggaran 2018.
“Dengan semangat baru harus bekerja lebih baik. Jaga kesehatan jasmani dan asah kemampuan otak dengan terus belajar dan mengisi diri,” imbuhnya.
Dia berharap jajaran ASN Pemprov Bali menunjukkan kualitas seorang abdi negara yang mampu menghadapi persoalan yang ke depannya akan makin kompleks.
Gubernur Pastika juga menyinggung pelaksanaan Visi Bali Mandara Jilid II yang tinggal hitungan bulan. Memanfaatkan waktu yang tersisa, Ia mengajak jajarannya untuk melakukan evaluasi terhadap program yang telah berjalan.
“Lakukan evaluasi secara menyeluruh. Apa yang sudah dan belum, mana yang benar dan tidak benar, mana yang sudah sempurna dan belum sempurna. Dalam waktu yang tersisa, perbaiki apa yang bisa diperbaiki,” cetusnya