AMLAPURA—Populasi kera di Gunung Agung memang sedikit. Relawan menemukan beberapa ekor kera mati karena kelaparan dan sakit.
Bahkan karena kehabisan makan, kera juga saling serang dengan kelompoknya sehingga ada yang terluka dan mati.
Sampai saat ini belum diketahui, masih berapa ekor kera ekor panjang yang selama ini mendiami lereng Gunung Agung.
Menurut Ketua Pesebaya Gunung Agung I Gede Pawana, beberapa ekor kera ekor Panjang mulai turun ke pemukiman penduduk mencari makan.
Beberapa tanaman warga dilaporkan di rusak kera-kera yang mulai kehabisan makan tersebut. Itu karena habitat mereka di pepohonan yang ada di lereng gunung, sudah mati akibat hujan abu.
Kera dilaporkan masuk ke pemukiman di antaranya di Dusun Kesimpar, Besakih. Kuat dugaan kalau kera yang turun ini adalah kera yang ada di lereng Gunung Agung.
“Mereka turun karena kelaparan,” katanya. Relawan Pasebaya sendiri sudah dua kali naik ke Gunung Agung untuk memberikan maka kera.
Di antaranya dengan membawa buah buahan seperti apel dan pisang. “Data pasti berapa kera yang masih hidup, belum tahu. Tapi, ada laporan tinggal 14 ekor. Padahal, sebelumnya jumlahnya bisa ratusan,” bebernya.
Selain kera, menjangan dan rusa hutan dilaporkan ikut turun gunung. Hanya saja, sampai saat ini belum ada relawan yang melihat langsung hewan-hewan itu turun.
“Kami berharap ada donator yang bersedia menyumbangkan buah-buahan. Bisa pisang atau yang lainnya, semisal umbi. Nanti relawan Pasebaya yang akan membawa ke atas untuk makanan mereka,” pungkasnya.