DENPASAR- Setelah 12 tahun berkesenian, Teater Kini Berseri memang tidak pernah gagal memukau penontonnya. Kumpulan anak muda kreatif yang akrab dikenal dengan Tekiber ini tampil serangkaian acara D’Youth Fest 2.0 selama dua hari berturut-turut. Yakni tanggal 28 dan 29 Oktober 2022.
Pementasan yang berlangsung di Ruang Taksu Dharma Negara Alaya, Denpasar, penuh diisi oleh para pencinta teater yang berasal dari beragam lapisan masyarakat.
Pergelaran ini didukung penuh Pemkot Denpasar, sebagai bentuk dukungan kepada anak-anak muda kreatif khususnya dalam dunia seni peran terkhusus teater. Menurut Wawali Arya Wibawa saat dijumpai di sela-sela acara D’Youth Fest 2.0 (30/10) mengatakan, D’Youth Fest 2.0 ini dilaksanakan guna menciptakan ruang ekspresi dan kreatifitas anak muda di Kota Denpasar. Sehingga ide kreatif anak muda dapat tersalurkan dan memberikan nilai tambah.
“D’Youth Fest memberikan ruang kreativitas generasi muda untuk menciptakan aksi, memberikan reaksi dan menghasilkan kreasi dalam pengembangan potensi,” jelasnya
Arya Wibawa berharap, ini dapat menjadi momentum kolaborasi yang apik sesuai dengan visi misi Pemerintah Kota Denpasar yakni Denpasar Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar M.A Dezire Mulyani didampingi Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf, I Wayan Hendaryana, bahwa kreativitas anak-anak muda harus didukung dan diberikan ruang, inilah alasan mengapa Tekiber diberikan dukungan penuh.
“Selamat untuk Tekiber yang sukses memberikan tampilan memukau, semoga kedepan seni teater semakin menunjukan eksistensinya, keren banget”, ungkap Wayan Hendaryana.
Sementara menurut I Gede Benny Dipo Pratama salah satu pentolan Tekiber, pihaknya mengaku sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang mendukung penuh.
“Akhirnya mampu mewujudkan salah satu mimpi kami, yaitu dua kali show berturut-turut dalam waktu 2 hari, yang berjudul Cinta Monyet dan Pusaka Rimba tentu ini bukanlah hal yang mudah menggarap 2 pertunjukan besar dalam waktu bersamaan,”ungkapnya.
Kedua garapan tersebut lebih mengacu pada pelestarian cerita dongeng yang diadaptasi dengan kehidupan saat ini dimana kita harus menjaga lingkungan. Kampanye menjaga lingkungan ini mungkin terkesan klise, namun tanpa kita sadari, bila kita terus memupuk di alam bawah sadar kita, maka kebiasaan tersebut pelan-pelan akan terbentuk. Kedua garapan tersebut menggunakan bentuk opera cabaret yang lebih dekat dengan remaja saat ini.
Lebih lanjut disampaikan pihaknya sungguh sangat bersyukur sekali mendapat kesempatan dari Pemkot Kota Denpasar untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami dalam membentuk garapan yang sudah lama kami cita-citakan. Pemkot kota denpasar benar-benar memberikan ruang dan support luar biasa pada kami seniman teater remaja.
“Terima kasih untuk Pemerintah Kota Denpasar, untuk semua pendukung Festival Teater Remaja Masa Kini, semoga ke depan kami terus diberikan kesempatan untuk menampilkan karya-karya terbaik lainnya,” ungkapnya. (ian/radar bali)