KTT G20 akan berlangsung di Bali pada November ini di tengah perang Rusia dan Ukraina yang belum berakhir. Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut akan menghadiri pertemuan itu. Sementara itu, Ukraina mendesak agar Rusia dikeluarkan dari G20.
Juru bicara kementerian luar negeri Ukraina mengatakan bahwa Rusia harus dikeluarkan dari Kelompok 20 ekonomi utama dan undangan Presiden Vladimir Putin ke KTT G20 di Bali. Hal itu karena menurutnya Rusia terus menyerang Ukraina.
“Putin secara terbuka mengakui memerintahkan serangan rudal terhadap warga sipil Ukraina dan infrastruktur energi,” tulis Juru Bicara Oleg Nikolenko di Twitter.
Menurutnya, Putin tak boleh duduk satu meja bersama pemimpin dunia. Ia menilai undangan Putin ke KTT Bali harus dicabut.“Dengan tangannya yang berlumuran darah, dia tidak boleh duduk di meja dengan para pemimpin dunia. Undangan Putin ke KTT Bali harus dicabut, dan Rusia dikeluarkan dari G20,” katanya.
Sebelumnya Putin mengatakan serangan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina dan keputusan untuk membekukan peran serta dalam program ekspor biji-bijian adalah tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap armada Moskow di Krimea. Ia menyalahkan Ukraina.
Pasukan Rusia menembaki infrastruktur di setidaknya enam wilayah Ukraina. Para pejabat Ukraina mengatakan infrastruktur energi itu termasuk bendungan hidro-listrik, pasokan listrik, panas bumi, dan air.
Sementara para pemimpin baru negara G20 seperti Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni sudah memberikan konfirmasi kehadiran. Sebagian besar pemimpin negara G20 akan tiba di Bali pada 14 November 2022 dan akan pulang pada 16 November 2022. (jpg)