25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:20 AM WIB

Ditinggal Kader, Tak Kompak Dukung Paket Bagia, Hanura Potensi Pecah

SEMARAPURA – Meski telat, DPP Hanura akhirnya memberikan rekomendasi untuk Tjokorda Bagus Oka – Ketut Mandia (Bagia).

Konsukuensinya, Hanura hanya jadi partai pendukung. Dampak paling fatal, beberapa kader Hanura Klungkung mengalihkan dukungan.

Tidak ke Paket Bagia, tapi ke paket petahanan (Nyoman Suwasta – Made Kasta/Suwasta). Menurut anggota Dewan Penasehat DPC Partai Hanura Klungkung I Dewa Gede Alit Saputra,

posisi Hanura hanya sebagai partai pendukung meski memiliki lima kursi di DPRD Klungkung adalah hal konyol.

Padahal, Hanura punya potensi melahirkan paket sendiri. Karena itu, menurutnya, tindakan mendukung Paket Suwasta saat pendaftaran Selasa (9/1) tidak salah.

Alasannya, rekomendasi secara resmi tidak ada. Selama ini hanya ada instruksi untuk mendukung Paket Bagia meski sebenarnya sejak awal DCP Partai Hanura Klungkung ingin memberikan dukungannya ke Paket Suwasta.

“Ini kekeliruan besar di tengah kita ajeg dan solidnya DPC Hanura Klungkung pasca peralihan kepemimpinan.

Kemudian pemeran sirkusnya datang tiba-tiba. Kalau hasil rapat DPC ke Paket Bagia, saya jelas keluar dari Hanura,” tandasnya.

Isu perpecahan di Hanura Klungkung sebelumnya terjadi beberapa bulan lalu. Bahkan, ratusan kader dilaporkan mundur karena tidak puas dengan kepemimpinan pengurus yang baru.

Ketua Pasti Partai Hanura Wayan Mariana mengungkapkan, dari 110 anggota Pasti Hanura yang ada, sebanyak 95 anggota mundur.

Alasan mereka karena sudah tidak sesuai hati nurani mereka. Dan, selama ini keberadaan mereka tidak pernah diperhatikan oleh kepengurusan yang baru.

 

SEMARAPURA – Meski telat, DPP Hanura akhirnya memberikan rekomendasi untuk Tjokorda Bagus Oka – Ketut Mandia (Bagia).

Konsukuensinya, Hanura hanya jadi partai pendukung. Dampak paling fatal, beberapa kader Hanura Klungkung mengalihkan dukungan.

Tidak ke Paket Bagia, tapi ke paket petahanan (Nyoman Suwasta – Made Kasta/Suwasta). Menurut anggota Dewan Penasehat DPC Partai Hanura Klungkung I Dewa Gede Alit Saputra,

posisi Hanura hanya sebagai partai pendukung meski memiliki lima kursi di DPRD Klungkung adalah hal konyol.

Padahal, Hanura punya potensi melahirkan paket sendiri. Karena itu, menurutnya, tindakan mendukung Paket Suwasta saat pendaftaran Selasa (9/1) tidak salah.

Alasannya, rekomendasi secara resmi tidak ada. Selama ini hanya ada instruksi untuk mendukung Paket Bagia meski sebenarnya sejak awal DCP Partai Hanura Klungkung ingin memberikan dukungannya ke Paket Suwasta.

“Ini kekeliruan besar di tengah kita ajeg dan solidnya DPC Hanura Klungkung pasca peralihan kepemimpinan.

Kemudian pemeran sirkusnya datang tiba-tiba. Kalau hasil rapat DPC ke Paket Bagia, saya jelas keluar dari Hanura,” tandasnya.

Isu perpecahan di Hanura Klungkung sebelumnya terjadi beberapa bulan lalu. Bahkan, ratusan kader dilaporkan mundur karena tidak puas dengan kepemimpinan pengurus yang baru.

Ketua Pasti Partai Hanura Wayan Mariana mengungkapkan, dari 110 anggota Pasti Hanura yang ada, sebanyak 95 anggota mundur.

Alasan mereka karena sudah tidak sesuai hati nurani mereka. Dan, selama ini keberadaan mereka tidak pernah diperhatikan oleh kepengurusan yang baru.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/