RadarBali.com – Terumbu karang yang ada di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, mengalami kerusakan parah.
Kondisi ini cukup memukul praktisi pariwisata setempat, mengingat terumbu karang menjadi daya tarik utama pariwisata di Desa Pemuteran.
Terumbu karang yang rusak itu berada di sepanjang pantai dekat Amertha Bali Villa dan membentang ke barat hingga dekat Taman Sari Bali Resort.
Hamparan terumbu karang ini pula yang menarik wisatawan melakukan snorkeling. Bahkan terumbu karang di wilayah ini juga yang menarik perhatian penggiat konservasi, hingga Buleleng diganjar berbagai penghargaan tingkat nasional hingga internasional.
Kerusakan terumbu karang di wilayah itu diyakini sudah terjadi sejak enam bulan terakhir. Konon kerusakan disebabkan oleh bleaching atau pemutihan terumbu karang.
Peristiwa pemutihan sendiri terjadi rutin setiap tahunnya dan perlu penanganan ekstra. Apabila tak ditangani dengan baik, pemutihan terumbu karang dapat mengakibatkan kerusakan hingga kematian terumbu karang.
Diyakini kerusakan terumbu yang sempat meraih penghargaan dunia itu, disebabkan oleh fenomena ini.
Warga setempat, Putu Hendra Prayoga, sangat khawatir dengan peristiwa itu. Penyebabnya hampir 70 persen terumbu karang yang ada dekat pantai dalam kondisi mati.
Terumbu karang yang selamat, hanya terumbu yang terpapar aliran listrik biorock. Selebihnya dalam kondisi mati.
Tak kurang dari enam struktur terumbu karang kini rusak parah karena karangnya mati.
“Di daerah pinggir pantai itu yang parah sekali rusaknya. Kemungkinan sudah enam bulan karena bleaching. Itu sepanjang Taman Sari sampai Amertha. Kalau yang di sekitar Gunung Ser, itu masih aman,” katanya.
Hendra berharap pemerintah bisa segera menangani masalah tersebut. “Kami bingung harus bagaimana. Karena ini daya tarik utama. Kami harap pemerintah bisa turun tangan. Kami siap dilibatkan biar kondisinya pulih lagi,” imbuh Hendra.