DENPASAR – Untuk kali kesekian Gunung Agung kembali erupsi dengan ketinggian kolom erupsi sekitar 2.000 hingga 2.500 meter di atas puncak kawah, Senin (15/1) pagi pukul 07.23 WITA.
Erupsi disertasi asap dan abu vulkanik berwarna kelabu dengan tekanan sedang, intensitas sedang dan condong ke arah timur laut.
PVMBG melaporkan, erupsi hanya sesaat dan tidak menerus karena gempa letusannya hanya sesaat pada pukul 07.23 Wita.
Aktivitas vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan kegempaan dan tremor terus menerus. Status Awas, level IV, dengan rekomendasi daerah berbahaya di dalam radius 6 km dari puncak kawah.
“Tidak boleh ada aktivitas masyarakat dalam bentuk apapun di dalam radius 6 kilometer. Di luar radius 6 kilometer, kondisinya aman,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin pagi dalam rilis resminya.
Hujan abu vulkanik tipis dilaporkan jatuh di beberapa desa seperti di Desa Kesimpar, Desa Datah Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem.
Yang menarik, meski terjadi erupsi, aktivitas masyarakat tetap berjalan normal. Masyarakat melihat erupsi Gunung Agung juga tidak panik.
“Sosialisasi yang terus diberikan kepada masyarakat mengenai potensi dan antisipasi erupsi Gunung Agung menyebabkan tingkat kesiapsiagaan masyarakat meningkat,” bebernya.
“Pengalaman penanganan erupsi selama November 2017 lalu telah memberikan pemahaman yang lebih baik sehingga masyarakat lebih siap menghadapi erupsi,” paparnya.