25.6 C
Jakarta
19 September 2024, 8:25 AM WIB

Jenuh dan Bosan, Warga KRB III Kompak Pulang Kampung

AMLAPURA – Meski Gunung Agung masih erupsi dan terus menyemburkan abu vulkanik, warga Dukuh yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Agung nekat memilih pulang dari pengungsian.

Meski berada di zona merah (sekitar 5 kilometer dari puncak) mereka menganggap tinggal di rumah lebih baik daripada di pengungsian.

Berbagai alasan mulai dari sudah bosan di pengungsian hingga logistik yang mulai seret membuat warga memilih pulang.

“Orang tua kami mengajak pulang ke rumah karena memang sudah kangen rumah. Di rumah lebih baik dan tenang,” ujar Komang Sukayasa, 29, warga Dukuh kemarin.

Sebelumnya warga Dukuh banyak mengungsi di Desa Tembok, Buleleng. Menurut Komang, hujan abu dan debu akibat erupsi tidak menjadi masalah besar bagi warga.

Warga bersyukur hujan lebat beberapa hari terakhir membuat debu vulkanik tidak menyebar luas.

Walau begitu, warga tetap menyiapkan tenda di eks Galian C yang berada di Jalan Raya Kubu, berjarak 8 kilometer dari puncak.

Saat malam dan dirasa tidak aman, warga langsung turun. “Semoga Hyang Toh Langkir (Gunung Agung) tidak jadi meletus besar. Semoga kami semua selamat,” harapnya.

Pantauan kemarin dari Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, asap putih kelabu masih tampak mengepul dari puncak gunung.

Data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), asap putih bertekanan tipis dengan ketinggian 500 meter mengarah ke timur

AMLAPURA – Meski Gunung Agung masih erupsi dan terus menyemburkan abu vulkanik, warga Dukuh yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Agung nekat memilih pulang dari pengungsian.

Meski berada di zona merah (sekitar 5 kilometer dari puncak) mereka menganggap tinggal di rumah lebih baik daripada di pengungsian.

Berbagai alasan mulai dari sudah bosan di pengungsian hingga logistik yang mulai seret membuat warga memilih pulang.

“Orang tua kami mengajak pulang ke rumah karena memang sudah kangen rumah. Di rumah lebih baik dan tenang,” ujar Komang Sukayasa, 29, warga Dukuh kemarin.

Sebelumnya warga Dukuh banyak mengungsi di Desa Tembok, Buleleng. Menurut Komang, hujan abu dan debu akibat erupsi tidak menjadi masalah besar bagi warga.

Warga bersyukur hujan lebat beberapa hari terakhir membuat debu vulkanik tidak menyebar luas.

Walau begitu, warga tetap menyiapkan tenda di eks Galian C yang berada di Jalan Raya Kubu, berjarak 8 kilometer dari puncak.

Saat malam dan dirasa tidak aman, warga langsung turun. “Semoga Hyang Toh Langkir (Gunung Agung) tidak jadi meletus besar. Semoga kami semua selamat,” harapnya.

Pantauan kemarin dari Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, asap putih kelabu masih tampak mengepul dari puncak gunung.

Data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), asap putih bertekanan tipis dengan ketinggian 500 meter mengarah ke timur

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/